DKK Catat 11 Ibu dan 124 Bayi di Kudus Meninggal Dunia pada Tahun 2023

- Jurnalis

Rabu, 13 Maret 2024 - 13:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi. Bayi lahir sehat di Kudus. (Foto:J05)

Ilustrasi. Bayi lahir sehat di Kudus. (Foto:J05)

Jurnalpantura.id, Kudus – Kasus Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) masih menjadi sorotan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus. Dibanding tahun 2022, kasus AKI dan AKB tercatat mengalami penurunan di tahun 2023.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kabid Kesehatan Masyarakat pada DKK Kudus, Nuryanto. Ada sebanyak 11 ibu dan 124 bayi yang meninggal dunia di tahun 2023. Jumlah tersebut cenderung turun di tahun 2022, yang sebanyak 12 ibu dan 125 bayi tercatat meninggal dunia.

Nuryanto menyebut, meskipun hanya selisih satu, kasus Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) sangat berarti penting bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus.

Terlebih, kasus AKI dan AKB yang terjadi di tahun 2023 tersebut tidak berada di fasilitas kesehatan (fakses) tingkat dasar, baik itu di puskesmas maupun rumah bersalin. Nuryanto menyebut, kasus kematian ibu yang terjadi, seringnya disebabkan karena perdarahan pasca melahirkan.

Baca Juga :  MTs Qudsiyyah Putri Launching Buku di QP Book Fair 2024

“Perdarahan pasca melahirkan itu yang kadang tidak bisa kita kendalikan, jadinya memang harus waspada di situ,” katanya.

Sedangkan untuk kasus kematian bayi, terjadi karena beberapa faktor. Antara lain, penyakit bawaan, berat badan lahir rendah (BBLR), dan lahir kurang umur atau prematur.

“Penurunan jumlah kasus AKI dan AKB ini ada langkah-langkah yang baik, harapan kami semua sudah berporses sesuai tugas dan fungsi masing-masing,” ujarnya.

Pihaknya pun menegaskan kembali kepada masyarakat, untuk rajin memeriksakan kehamilannya. Layanan bagi ibu hamil di puskesmas telah disediakan pemeriksaan Antenatal Care (ANC) sebanyak enam kali. Dimana, dua pemeriksanaan diantaranya adalah pemeriksaan USG.

“Harapan kami, ibu-ibu di Kudus itu memeriksakan USG. Bisa datang ke puskesmas, di kita kan ada layanan. Dengan demikian bisa mnurunkan angka kematian ibu dan bayi,” terangnya. (J05/A01)

Berita Terkait

Pemkab Kudus Perkuat Pokjanal Dengue, Targetkan Zero Kasus DBD
Pramuka Saka Bakti Husada Kudus Dapat Pembekalan Kesehatan di Karang Pamitran 2025
Angka LSL Naik 10 Persen, Kasus HIV Banyak Ditemukan di Kalangan Usia 20 Tahun
DKK Kudus Gelar Aksi Bergizi di MA NU Banat untuk Cegah Stunting Sejak Remaja
RSUD Kudus Tawarkan Solusi Modern Cegah Stroke Lewat Teknologi DSA
RSU Kumala Siwi Kudus Raih Peringkat Kedua FKRTL Terbaik dalam Pelayanan JKN 2024
Kudus Catat 1.229 Kasus DBD Dirawat di Rumah Sakit, Masyarakat Diimbau Perkuat Gerakan 3M Plus
RS Aisyiyah Group Kudus Siap Perkuat Sistem Kesehatan Lewat Layanan Unggulan dan Kolaborasi
Berita ini 77 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 20 Mei 2025 - 15:55 WIB

Pemkab Kudus Perkuat Pokjanal Dengue, Targetkan Zero Kasus DBD

Sabtu, 17 Mei 2025 - 15:45 WIB

Pramuka Saka Bakti Husada Kudus Dapat Pembekalan Kesehatan di Karang Pamitran 2025

Selasa, 13 Mei 2025 - 10:59 WIB

Angka LSL Naik 10 Persen, Kasus HIV Banyak Ditemukan di Kalangan Usia 20 Tahun

Kamis, 8 Mei 2025 - 14:39 WIB

DKK Kudus Gelar Aksi Bergizi di MA NU Banat untuk Cegah Stunting Sejak Remaja

Kamis, 1 Mei 2025 - 10:42 WIB

RSUD Kudus Tawarkan Solusi Modern Cegah Stroke Lewat Teknologi DSA

Berita Terbaru