Jurnalpantura.id, Kudus – Sampah bekas makanan dan minuman yang berserakan di Dandangan menjadi sorotan utama Dinas Perdagangan (Disdag) Kudus, terutama saat acara mulai sepi pengunjung di tengah malam.
Sebagai respons atas kondisi tersebut, Disdag Kudus langsung mengambil tindakan dengan mengerahkan sejumlah petugas untuk “menyindir” para pengunjung yang masih membuang sampah sembarangan.
Petugas tersebut membawa tong sampah keliling sambil memunguti sampah yang berserakan, dengan tujuan memberikan contoh langsung kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan.
Kepala Disdag Kudus, Andi Imam Santosa, menegaskan bahwa kebersihan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, pedagang, dan pengunjung.
Ia menjelaskan, lingkungan yang bersih tidak hanya menciptakan kenyamanan, tetapi juga mencerminkan kepedulian bersama terhadap lingkungan sekitar.
“Kita sudah menyediakan tong sampah di beberapa titik, tapi pas hari pertama ternyata tong sampah hilang, jadi kami inisiatif untuk membuat tong sampah mobile,” ungkap Andi pada Rabu, 26 Februari 2025.
Tong sampah mobile ini dirancang untuk memberikan sindiran halus kepada pengunjung dan pedagang yang masih membuang sampah sembarangan.
Dengan membawa tong sampah keliling, petugas diharapkan dapat menggerakkan kesadaran masyarakat untuk tidak lagi membuang sampah sembarangan.
“Sambil memberikan contoh memunguti sampah, sekalian memberikan edukasi bahwa tong sampah kami bisa berjalan, kami dekatkan dengan pengunjung,” ujar Andi.
Tidak hanya itu, Disdag Kudus juga mengerahkan puluhan petugas untuk menjaga kebersihan di sepanjang area Dandangan. Petugas-petugas tersebut disebar di empat titik ruas jalan yang terletak di sepanjang Jalan Sunan Kudus.
“Jadi kami kerahkan 4-6 orang di setiap ruas jalan, seperti di Jalan Baagil sampai Kaligelis, Kaligelis sampai kelenteng, kelenteng sampai perempatan menara, dan perempatan menara sampai Jember,” rincinya.
Meskipun para pedagang telah membayar retribusi sampah, Andi menegaskan bahwa hal tersebut bukan berarti mereka dapat membuang sampah sembarangan.
“Kami sudah membagi kantong sampah, jadi harapannya sampah organik dan anorganik bisa dipilah. Bukan berarti sudah membayar retribusi, lalu membuang sampah seenaknya, lalu menyerahkan semuanya ke pemerintah,” tegasnya.
Andi berharap bahwa dengan adanya aksi pemungutan sampah oleh petugas dan penggunaan tong sampah keliling, masyarakat dapat lebih peduli dengan kebersihan lingkungan.
Ia juga berharap agar kebersihan di Dandangan dapat menciptakan kenyamanan bagi semua pihak yang terlibat. (J05/A01)