JURNALPANTURA.COM, Semarang – Peringatan tahun baru Islam 1 Muharram 1439 Hijriah di peringati warga Semarang dengan mengadakan “kembul bujana” di Balai kota Semarang, 20/09/2017.
“Kembul bujana” merupakan tradisi menyantap tumpeng secara bersama-sama merupakan yang kedua kali digelar Pemerintah Kota Semarang menyambut 1 Muharram, setelah tahun lalu digelar di Lapangan Simpang Lima Semarang.
Dalam “kembul bujana” itu, semua yang hadir duduk bersama mengelilingi tumpeng, sembari menunggu dilantunkannya doa sebagai harapan untuk sesuatu yang lebih baik untuk tahun depan dibandingkan tahun ini.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengungkapkan “kembul bujana” itu merepresentasikan kesejajaran dari semua orang dari berbagai latar belakang, baik jenjang kepangkatan, status sosial, maupun masyarakat biasa.
“Semuanya duduk bersama untuk menikmati nasi tumpeng secara bersama-sama. Dalam membangun Kota Semarang, lepaskan segala sekat perbedaan yang ada, mari bersama-sama,” kata orang nomor satu di Kota Semarang itu.
Perbedaan, lanjut dia, jangan sampai menjadikan pembangunan terhambat, apalagi cuma perbedaan warna, sebab pembangunan harus melibatkan seluruh masyarakat dan berbagai pihak, bukan hanya tanggung jawab pemerintah.
Yang punya pangkat, kata dia, “dolane” hanya dengan yang punya pangkat, yang punya uang juga dengan hanya yang punya uang, lanjut Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi, akan membuat sebuah kota sulit maju.
Hendi berharap warga Semarang sudah tidak lagi berbicara mengenai kepentingan pribadi, melainkan kepentingan bersama untuk menjadikan Kota Semarang lebih maju, lebih baik, dan lebih hebat ke depannya.
“Jangan hanya berpikir Semarang wis ngei (sudah memberi, red.) apa karo (untuk) aku, tetapi aku wis ngei apa kanggo Kota Semarang. Membangun sebuah kota, perlu banyak tangan,” pungkasnya.
Hadir dalam “kembul bujana” menyambut 1 Muharram 1439 Hijriah itu, di antaranya Ketua DPRD Kota Semarang Supriyadi, Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, dan jajaran musyawarah pimpinan daerah.(J02)