Jurnalpantura.id, Kudus – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus menyelenggarakan Kirab Tradisi Dandangan pada Jumat, 28/2/2025, sebagai rangkaian acara untuk menyambut Bulan Suci Ramadan.
Kirab dimulai dengan keberangkatan dari Pendapa Kabupaten Kudus dan berakhir di Menara Kudus. Acara ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk jajaran forkopimda, kepala desa, hingga perwakilan kecamatan.
Sekda Kudus, Revlisianto Subekti, yang memimpin langsung pelepasan peserta kirab, menjelaskan bahwa kirab ini digelar sebagai penutup dari rangkaian acara Tradisi Dandangan yang telah berlangsung selama sepuluh hari penuh.
“Terkait dengan Kirab Dandangan hari ini sebagai penutup, karena prediksi kita besok (Sabtu, 29/2/2025) sudah memasuki bulan Ramadan,” ungkap Revlisianto.
Lebih lanjut, Revlisianto menyampaikan bahwa Dandangan merupakan salah satu kekayaan budaya asli Kudus yang telah diakui secara nasional sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) dan perlu untuk dilestarikan.
“Alhamdulillah, sampai saat ini, Tradisi Dandangan terus berjalan dan kami harap akan terus dilanjutkan. Tradisi ini tidak hanya sekadar budaya, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi pelaku usaha di Kudus,” tambahnya.
Antusiasme masyarakat terhadap festival Dandangan tahun ini, menurut Revli, tetap tinggi meskipun cuaca hujan di beberapa hari pelaksanaan. Hal ini menunjukkan bahwa Tradisi Dandangan semakin mengakar dalam kehidupan masyarakat Kudus.
“Masyarakat tetap antusias dan hadir dalam setiap rangkaian acara Dandangan tahun ini, seperti tahun-tahun sebelumnya,” ujar Sekda Kudus tersebut.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus, Mutrikah, menjelaskan bahwa kirab ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Dandangan yang terakhir sebelum memasuki bulan Ramadan.
Ia mengungkapkan bahwa tradisi ini awalnya dimulai dengan pengumuman awal puasa yang dilakukan oleh Sunan Kudus dengan memukul beduk pada H-1 Ramadan.
“Kini, tradisi itu kita visualisasikan melalui kirab budaya ini,” ungkap Mutrikah.
Kirab Tradisi Dandangan menggambarkan antusiasme masyarakat yang berbondong-bondong menuju Menara Kudus untuk mendengarkan pengumuman resmi awal puasa.
Pengumuman tersebut akan dilakukan oleh perwakilan Yayasan Menara Kudus setelah salat Asar dan ziarah. Setelah itu, prosesi akan dilanjutkan dengan Pemukulan Beduk, yang menjadi simbol penanda datangnya Ramadan.
Peserta kirab terdiri dari berbagai unsur masyarakat, termasuk perwakilan dari sembilan kecamatan di Kabupaten Kudus, para kepala desa, stakeholder pariwisata dan kebudayaan, serta anggota Saka Pariwisata.
“Mereka semua adalah representasi dari masyarakat Kudus yang turut melestarikan dan menjaga tradisi ini,” ujar Mutrikah. (J05/A01)