Jurnalpantura.id, Kudus – Badan Gizi Nasional (BGN) membuka peluang bagi pelaku katering dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk bergabung menjadi mitra dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Pendaftaran bagi para pelaku usaha dapat dilakukan secara gratis melalui situs mitra.bgn.go.id. Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap makanan bergizi, terutama bagi mereka yang membutuhkan.
Kasdim 0722/Kudus, Mayor Muhlisin, dalam wawancara usai rapat mengenai pendirian Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SSPG), menyampaikan bahwa BGN memberikan kesempatan kepada sektor swasta untuk terlibat langsung dalam mensukseskan program MBG.
“Harapannya, pelaku katering dapat menjadi mitra dari BGN dalam menjalankan distribusi makan bergizi gratis di seluruh daerah,” ujar Mayor Muhlisin.
Ia menambahkan, TNI juga memiliki peran penting dalam perencanaan dan persiapan program ini. Kodim 0722/Kudus aktif menyosialisasikan informasi terkait program ini, termasuk peluang bagi pelaku katering untuk bergabung.
Mayor Muhlisin mengungkapkan bahwa syarat utama bagi pelaku katering dan UMKM untuk dapat bergabung dalam program MBG adalah memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).
Untuk informasi lebih lanjut mengenai persyaratan lainnya, pelaku usaha dapat mengakses situs web mitra BGN.
Saat ini, sudah ada satu SSPG yang berdiri di Ponpes Nashrul Ummah, Kecamatan Mejobo. Kabupaten Kudus berencana mendirikan 88 SSPG untuk mendukung kelancaran program MBG.
“Kami tengah mengkaji delapan calon SSPG lainnya yang akan dikelola langsung oleh BGN. Jika delapan SSPG ini terealisasi, berarti masih ada sekitar 80 SSPG yang perlu didirikan,” jelas Mayor Muhlisin.
Di sisi lain, Nuryanto, Kabid Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, melaporkan bahwa hingga saat ini sudah ada 37 pelaku UMKM dan katering yang mengantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).
“Setiap tahun, kami intensifkan upaya untuk mendorong pelaku UMKM dalam memperoleh SLHS, demi menjamin kesehatan dan keamanan produk yang mereka jual,” kata Nuryanto.
Diharapkan, dengan adanya sertifikasi ini, kualitas dan higienitas makanan yang disajikan oleh pelaku usaha semakin terjamin, sehingga program Makan Bergizi Gratis dapat berjalan dengan optimal. (J05/A01)