Tak Penuhi Target 2020, Humaini Direktur PDAM Siap Mundur

Ekonomi106 Dilihat

Jurnalpantura.id, Kudus – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kudus optimistis dapat
mewujudkan target laba  2020 sebesar Rp 4,9 miliar, setelah tahun 2019 gagal merealisasikan keuntungan yang dibebankan akibat banyaknya pengeluaran anggaran tak terduga yang jumlahnya cukup besar.

Direktur Utama PDAM Kabupaten Kudus siap mundur dari jabatannya sebagai orang
nomer satu di perusahaan Badan Usaha Milik daerah (BUMD) target tahun ini kembali gagal.

“Dengan segala risiko, kami siap mundur jika target laba PDAM tahun
2020 tidak tercapai,” ujarnya Direktur Utama PDAM Kudus, Ayatullah Humaini, Rabu 01/01/2020.

Risiko mundur jabatan bahkan telah disampaikan ke Plt Bupati Kudus HM
Hartopo. Keberanian menanggalkan jabatan sebagai bentuk konsekuensi dan tanggungjawab apabila besaran laba yang dicanangkan tidak memenuhi target.

Pihaknya mengajak seluruh karyawan PDAM untuk memacu kinerja agar apa yang menjadi keinginan dapat tercapai. Tahun 2019, target laba PDAM Kudus sebesar Rp 4,1 miliar hanya terpenuhi Rp 3,3 miliar. Bandingkan dengan target 2018 sebesar Rp 3,8 miliar, realisasinya mencapai Rp 4,5 miliar.

Tidak terpenuhinya target 2019 disebabkan adanya pengeluaran tak terduga, antara lain pembayaran dana pensiun sekitar Rp 280 juta, serta sanksi pajak 2016-2018 sebesar
Rp 1,6 miliar plus denda.

Padahal pihaknya sudah mengikuti tax amnesty, sehingga tidak selayaknya dikenai sanksi. Sementara PDAM baru membayar pajaknya sekitar Rp 750 juta, karena masih mengajukan banding.

Direktur PDAM Kudus, Humaini saat di temui di kantor PDAM di komplek Perkantoran Mlati Kidul Kudus (Foto:Aik)

Selain persoalan tersebut, kurangnya sumber air baku untuk pelanggan juga berpengaruh
terhadap hilangnya potensi pendapatan hingga mencapai Rp 2,2 miliar.

Dalam Rencana Belanja Anggaran Tahunan (RBAT) 2018-2019, pemakaian air
yang bterjual ke pelanggan rata- rata 17 meter kubik (m3) per bulan. Namun akibat kurangnya ketersediaan air baku di hampir seluruh sumur produksi, pemakaian air hanya 13 m3 per bulan.

“Kalau tidak ada kendala dan pengeluaran tak terduga, laba 2019 lebih dari Rp 6
miliar,” ungkapnya.

Pihaknya sangat berharap, tahun 2020 ini perolehan laba PDAM Kudus dapat melampaui target. PDAM kini sudah menambah enam sumur produksi di akhir 2019 hingga jumlahnya menjadi 61 buah, dan 2020 berencana
membangun delapan sumur produksi baru. Dengan begitu kebutuhan air Rp 49 ribu pelanggan yang ada sekarang dapat  tercukupi.

Dalam RBAT 2020, PDAM telah mencanangkan kegiatan dengan tema: Meningkatkan Kualitas
Pelayanan untuk Kepuasan Pelanggan dan Kesejahteraan Karyawan.

Peningkatan kualitas pelayanan antara lain dengan menambah ketersediaan air di sumur produksi, sehingga kebutuhan air pelanggan
dapat terpenuhi.

“Kalau pelanggan puas dan hasil produksi yang terjual meningkat,
keuntungan menjadi bertambah sehingga berdampak pada kesejahteraan
karyawan,” katanya. (J02/A01)

Komentar