Sumur Resapan Antisipasi Kekeringan Di Musim Kemarau Yang Akan Datang

Uncategorized339 Dilihat

JURNALPANTURA.COM, Cilacap – Keberadaan sumur resapan di lingkungan rumah bukan hanya menjadi solusi menyelesaikan permasalahan air bersih, namun juga menjadi sarana penyimpanan air saat musim kemarau. Karenanya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendorong masyarakat membuat sumur resapan di setiap rumah.

“Semakin banyak sumur resapan akan semakin baik, satu rumah ada satu atau tiga sumur resapan. Atau ada kebijakan di tingkat kabupaten, ketika mengeluarkan izin mendirikan bangunan (IMB) disertai kewajiban membuat sumur resapan. Saya kira ini perlu digerakkan,” ujar Wakil Gubernur Jawa Tengah Drs Heru Sudjatmoko MSi saat Penyaluran Bantuan Air Bersih di Desa Karangkemiri, Kecamatan Jeruklegi, Cilacap, Sabtu 23/09/2017.
Ia juga berharap para kepala desa menggerakan warga secara mandiri membuat sumur resapan di setiap rumah. Sumur resapan dengan kedalaman kurang lebih 1,5 meter kemudian diisi sedikit batu. Sehingga saat musim hujan sumur tersebut dapat menangkap air dan menyimpannya sebagai cadangan saat musim kemarau.

“Sumur resapan itu manfaatnya tidak langsung dirasakan, karenanya ini harus digerakkan. Sebab masyarakat cenderung enggan melakukan kalau manfaatnya tidak langsung dirasakan,” terang Heru.

Mantan Bupati Purbalingga ini menjelaskan, bantuan air bersih sebanyak 100 tangki dari Pemprov Jateng untuk daerah-daerah kekeringan di Kabupaten Cilacap tersebut sebagai wujud kepedulian pemerintah terhadap masyarakat dan bersifat darurat. Tidak kalah pentingnya justru upaya berkelanjutan dari masyarakat, seperti membuat sumur resapan di sekitar rumah dan menjaga sekitar mata air seperti sungai, waduk, dan embung tidak gundul.

Selain meminta warga menjaga kelestarian lingkungan, upaya pemerintah mengatasi kekeringan salah satunya melalui program 1.000 embung yang dicanangkan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Pada 2017, pemprov membangun lebih dari 200 embung yang tersebar di berbagai daerah di Jawa Tengah. Baik embung desa, embung geomembran, maupun long storage atau embung memanjang yang berfungsi untuk irigasi dan menampung air sungai dan hujan.

Heru mengungkapkan, dari 35 kabupaten dan kota terdapat 25 kabupaten yang hampir selalu mengalami kekeringan. Antara lain Wonogiri, Temanggung, Kebumen, Banyumas, dan Cilacap.

Upaya jangka pendek dalam penanganan kekeringan, adalah dengan penyaluran air bersih, baik oleh pemerintah provinsi, kabupaten/ kota, pihak swasta, dan lainnya. Termasuk, bantuan 100 tangki air bersih dengan volume masing-masing 5.000 liter air untuk 24 desa dalam 10 kecamatan di Kabupaten Cilacap dari Pemprov Jateng melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng

“Untuk bantuan air bersih, kami bersinergi dengan kabupaten atau daerah masing-masing, karena tidak mungkin bantuan dari provinsi mencukupi. Apalagi di titik tertentu di beberapa daerah mengalami kekeringan cukup parah,” katanya.(J02)

Komentar