Malam Nisfu Sya’ban di Kudus Semakin Semarak dengan Festival Bodo Beratan

- Jurnalis

Jumat, 14 Februari 2025 - 07:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: istimewa

Foto: istimewa

Jurnalpantura.id, Kudus –Warga Desa Kaliwungu, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, antusias menyambut malam Nisfu Sya’ban dengan menggelar Festival Bodo Beratan.

Acara yang berlangsung Kamis (13/2/2025) malam ini dimeriahkan oleh berbagai kegiatan, seperti Kontes Miniatur Mobil dan Pawai Lampion yang menarik perhatian ratusan peserta dan penonton.

Menurut Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Gebyog Royo Desa Kaliwungu, Feri Andriawan, festival ini digelar di tiga titik berbeda, yaitu RW 1 di Masjid Baiturrahman Dukuh Kaliwungu, RW 2 di Musholla Miftahul Huda Dukuh Winong, serta RW 06 dan 07 di Masjid Al Aziz Dukuh Gerung Kidul.

“Total peserta yang ikut dalam festival ini kurang lebih mencapai 700 orang,” ujarnya.

Feri menuturkan, Kontes Miniatur Mobil menjadi salah satu daya tarik utama dalam festival ini. Setiap peserta wajib membuat miniatur mobil sendiri dengan tingkat kreativitas tinggi dan dihiasi lilin.

“Dalam kesempatan itu, panitia telah menyediakan trofi, doorprize, dan hadiah menarik lainnya untuk para peserta,” imbuhnya.

Baca Juga :  Kebijakan Pakaian Adat Kudus, Bupati Sam’ani Intakoris: untuk Mengangkat Budaya dan UMKM Lokal

Ia juga menjelaskan bahwa Festival Bodo Beratan merupakan tradisi turun-temurun yang tetap dijaga dan dikembangkan menjadi atraksi wisata di Desa Wisata Kaliwungu.

“Selain menjaga kebudayaan yang telah diwariskan dari generasi ke generasi, kegiatan ini juga bertujuan untuk melestarikan kearifan lokal agar dapat terus menjadi daya tarik wisata desa setiap tahunnya,” katanya.

Lebih lanjut, Feri menambahkan bahwa Festival Bodo Beratan memiliki makna yang mendalam. Dahulu, festival ini erat kaitannya dengan berbagai jenis bodo, seperti Bodo Puli, Bodo Uplik, hingga Bodo Lilin.

“Tradisi ini memiliki filosofi tersendiri yang mencerminkan nilai-nilai budaya dan kebersamaan dalam masyarakat,” pungkasnya.

Festival ini tidak hanya menjadi ajang hiburan bagi masyarakat, tetapi juga menjadi salah satu upaya untuk memperkenalkan dan mempertahankan kekayaan budaya lokal sebagai aset wisata yang berkelanjutan di Kudus. (J06/A01)

Berita Terkait

Metal Society Ajak Warga Kudus Promosikan Budaya Warisan Leluhur
PG Rendeng Hidupkan Kembali Tradisi Gantingi, Bupati Kudus Dorong Potensi Wisata dan UMKM
ASN Kudus Tampil Anggun dengan Baju Adat, Perdana Dikenakan Hari Ini
Musthofa: Parade Sewu Kupat sebagai Simbol Religiusitas dan Keharmonisan Masyarakat Kudus
Pelestarian Budaya Lewat Barongan Anak Warnai Kupatan di Karangrowo Kudus
Depan Pasar Bitingan Kudus Ramai Jelang Bodho Kupat, Kulit Ketupat Laris Manis
Sambut Ramadan, Pemkab Kudus Gelar Kirab Tradisi Dandangan
Sarat Nilai Budaya, Wilujengan Mitoni Najla Adjani Mahendra Digelar Sakral
Berita ini 51 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 27 April 2025 - 16:29 WIB

Metal Society Ajak Warga Kudus Promosikan Budaya Warisan Leluhur

Kamis, 24 April 2025 - 15:01 WIB

PG Rendeng Hidupkan Kembali Tradisi Gantingi, Bupati Kudus Dorong Potensi Wisata dan UMKM

Rabu, 23 April 2025 - 11:23 WIB

ASN Kudus Tampil Anggun dengan Baju Adat, Perdana Dikenakan Hari Ini

Senin, 7 April 2025 - 17:31 WIB

Musthofa: Parade Sewu Kupat sebagai Simbol Religiusitas dan Keharmonisan Masyarakat Kudus

Senin, 7 April 2025 - 08:06 WIB

Pelestarian Budaya Lewat Barongan Anak Warnai Kupatan di Karangrowo Kudus

Berita Terbaru

Ilustrasi. Guru Swasta di Kabupaten Kudus. (Foto: J05)

pendidikan

Pemkab Kudus Targetkan Program HKGS Rp 1 Juta Cair Mulai Juni 2025

Selasa, 29 Apr 2025 - 13:49 WIB