Jurnalpantura.id, Kudus – Ratusan siswa SMP di Kabupaten Kudus meramaikan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tahun 2023. Kegiatan ini digelar dalam rangka melestarikan bahasa jawa di kalangan pelajar.
Ada 8 cabang lomba yang digelar dalam FTBI tahun ini. Antara lain, lomba menulis dan membaca aksara jawa putra dan putri, menulis cerita putra dan putri, mendongeng putra dan putri, serta pidato putra dan putri.
Ketua Panitia FTBI 2023 Kabupaten Kudus, Eko Purnomo menyampaikan, festival ini diinisiasi oleh Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah. Ada sekira 165 siswa SMP dari 30 lebih SMP yang ada di Kudus.
“Hari ini seleksi tingkat Kabupaten Kudus untuk SMP, yang SD sudah hari Rabu kemarin,” katanya saat ditemui dalam acara FTBI 2023 di Pusat Belajar Guru (PBG) Kudus pada Kamis (9/11/2023).
Pihaknya menyebut, gelaran FTBI ini menjadi penting guna melestarikan budaya jawa, khususnya di kalangan anak-anak. Sehingga, mereka bisa tetap menggunakan bahasa jawa dalam kehidupan sehari-hari.
“Kita orang jawa punya akasara jawa, anak sekarang itu cenderung tahu aksara korea. Kita punya aksara sendiri dan anak sekarang banyak yang lupa. Itulah tujuannya, untuk melestarikan aksara dan bahasa jawa,” tuturnya.
Masing-masing juara 1 dari 8 cabang lomba nantinya akan menjadi perwakilan Kudus, untuk menjasi peserta FTBI 2023 di tingkat Provinsi Jawa Tengah pada 24-26 November 2023 mendatang.
Salah satu peserta lomba mendongeng, Kamayla Hasri Anggrainy mengaku senang bisa ikut berpartisipasi dalam lomba ini. Dalam kesempatan ini, ia membawakan kisah berjudul Belik Ngecis.
“Bercerita tentang di suatu desa yang kekeringan, setelah itu Sunan Muria mendengar suara burung yang membuatnya merasa lega, tapi burung itu terkena pulut, kemudian Sunan membantu mencari air di sekililing desa,” ceritanya.
Namun, lanjut Kamayla melanjutkan, orang-orang yang ada di desa itu pelit air. Sehingga, Sunan Muria pun murka dan menancapkan tongkatnya ke tanah. Lalu, muncul sumber air dan jadilah belik. (J05/A01)