FTBI 2023, Ratusan Siswa SMP di Kudus Rebutan Juara 4 Cabang Lomba Bahasa Jawa

- Jurnalis

Kamis, 9 November 2023 - 16:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lomba mendongeng dalam ajang FTBI 2023 di Kabupaten Kudus. (Foto:J05)

Lomba mendongeng dalam ajang FTBI 2023 di Kabupaten Kudus. (Foto:J05)

Jurnalpantura.id, Kudus – Ratusan siswa SMP di Kabupaten Kudus meramaikan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tahun 2023. Kegiatan ini digelar dalam rangka melestarikan bahasa jawa di kalangan pelajar.

Ada 8 cabang lomba yang digelar dalam FTBI tahun ini. Antara lain, lomba menulis dan membaca aksara jawa putra dan putri, menulis cerita putra dan putri, mendongeng putra dan putri, serta pidato putra dan putri.

Ketua Panitia FTBI 2023 Kabupaten Kudus, Eko Purnomo menyampaikan, festival ini diinisiasi oleh Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah. Ada sekira 165 siswa SMP dari 30 lebih SMP yang ada di Kudus.

“Hari ini seleksi tingkat Kabupaten Kudus untuk SMP, yang SD sudah hari Rabu kemarin,” katanya saat ditemui dalam acara FTBI 2023 di Pusat Belajar Guru (PBG) Kudus pada Kamis (9/11/2023).

Pihaknya menyebut, gelaran FTBI ini menjadi penting guna melestarikan budaya jawa, khususnya di kalangan anak-anak. Sehingga, mereka bisa tetap menggunakan bahasa jawa dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga :  Dibuka Pendaftaran Santri Baru Pondok Pesantren As-Sujuudiyyah Tahun Ajaran 1445/1446 H

“Kita orang jawa punya akasara jawa, anak sekarang itu cenderung tahu aksara korea. Kita punya aksara sendiri dan anak sekarang banyak yang lupa. Itulah tujuannya, untuk melestarikan aksara dan bahasa jawa,” tuturnya.

Masing-masing juara 1 dari 8 cabang lomba nantinya akan menjadi perwakilan Kudus, untuk menjasi peserta FTBI 2023 di tingkat Provinsi Jawa Tengah pada 24-26 November 2023 mendatang.

Salah satu peserta lomba mendongeng, Kamayla Hasri Anggrainy mengaku senang bisa ikut berpartisipasi dalam lomba ini. Dalam kesempatan ini, ia membawakan kisah berjudul Belik Ngecis.

“Bercerita tentang di suatu desa yang kekeringan, setelah itu Sunan Muria mendengar suara burung yang membuatnya merasa lega, tapi burung itu terkena pulut, kemudian Sunan membantu mencari air di sekililing desa,” ceritanya.

Namun, lanjut Kamayla melanjutkan, orang-orang yang ada di desa itu pelit air. Sehingga, Sunan Muria pun murka dan menancapkan tongkatnya ke tanah. Lalu, muncul sumber air dan jadilah belik. (J05/A01)

Berita Terkait

Miliki Fasilitas Memadai, SD 2 Kedungdowo Masuk Kategori Sekolah Sehat
Mendongeng Antarkan Nabiha Juara 1 FLS3N Kabupaten Kudus
Pertunjukan Teater Guru Kudus “Dilema di Titik Senja” Sukses Sentuh Realitas Sosial
Totalitas Saat Tampil, Dua Siswa SD 1 Prambatan Lor Boyong Trofi FLS3N Kudus
Kudus Rampungkan FLS3N 2025, Para Juara Siap Berlaga di Tingkat Nasional
Kemenag Kudus: Madrasah Negeri Tak Boleh Atur Tempat Pembelian Seragam, Siswa Bebas Memilih
Rutin Terbitkan Buku, Aisy Bakal Wakili Kudus ke Ajang FLS3N SD Tingkat Nasional
SPMB Online Belum Penuhi Kuota, Empat SMP Kudus Ajukan Pendaftaran Offline
Berita ini 197 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 7 Juli 2025 - 15:34 WIB

Miliki Fasilitas Memadai, SD 2 Kedungdowo Masuk Kategori Sekolah Sehat

Sabtu, 5 Juli 2025 - 17:13 WIB

Mendongeng Antarkan Nabiha Juara 1 FLS3N Kabupaten Kudus

Jumat, 4 Juli 2025 - 16:16 WIB

Pertunjukan Teater Guru Kudus “Dilema di Titik Senja” Sukses Sentuh Realitas Sosial

Jumat, 4 Juli 2025 - 15:21 WIB

Totalitas Saat Tampil, Dua Siswa SD 1 Prambatan Lor Boyong Trofi FLS3N Kudus

Jumat, 4 Juli 2025 - 15:02 WIB

Kudus Rampungkan FLS3N 2025, Para Juara Siap Berlaga di Tingkat Nasional

Berita Terbaru