Jurnalpantura.Com, Kudus – Bagi sebagian masyarakat kenaikan harga selama bulan Ramadhan sampai mendekati hari raya Idul Fitri sudah dianggap hal biasa. Ada beberapa penyebab kenaikan harga sembako tersebut menjadi sesuatu yang selalu terjadi menjelang Ramadhan hingga mendekati hari raya Idul Fitri,yang diantaranya adalah perilaku konsumen yang berubah di menjelang dan selama Ramadhan, ulah spekulan yang menimbun barang untuk mendongkrak harga barang.
Momen Ramadhan dimanfaatkan sebagian orang untuk mengambil untung dengan cara menimbun barang dengan harapan harga akan naik karena suplay barang ke pasar menjadi berkurang.Hukum ekonomi pun berlaku,permintaan lebih besar daripada persediaan yang ada maka harga akan naik.
Namun hal tersebut tidak secara dominan terjadi di Kudus, Dinas Perdagangan Kudus memastikan persediaan bahan pokok selama bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri aman. Sejumlah bahan kebutuhan pokok pun menjadi perhatian Dinas ini diantaranya yakni beras, minyak goreng, gula, telor dan daging ayam, dan daging.
Hal tersebut disampaikan oleh Imam Prayitno, Kepala Bidang Fasilitasi Perdagangan, Promosi, dan Perlindungan Konsumen pada Disdag Kudus, harga kebutuhan pokok tersebut masih akan stabil selama bulan Ramadhan nanti.
“Pertama, yang sensitif adalah beras. Jadi dari sisi harga, sudah mulai menurun, seiring sedang tersedianya pasokan. Kedua, kami juga memastikan stok kebutuhan pokok masyarakat di Kudus, menjelang bulan Ramadhan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” katanya.
Dalam rangka memastikan stok barang tersedia cukup, Pemkab Kudus juga melakukan monitoring di beberapa pasar tradisional dan pedagang besar, termasuk memantau pergerakan harga kebutuhan pokok masyarakat.
Terkait dengan harga berbagai kebutuhan pokok masyarakat, katanya, komoditas yang mengalami fluktuasi, yakni daging ayam ras, telur ayam ras, cabai, dan bawang.
Harga jual cabai pada pekan kedua bulan Mei 2018, kata dia, ada yang mencapai Rp50.000 per kilogram untuk cabai merah besar, sedangkan minggu keempat bulan April 2018 cabai merah besar hanya dijual Rp40.000/kg, sedangkan cabai rawit hijau juga mengalami kenaikan Rp2.300 menjadi Rp14.500/kg.
“Bawang merah sempat naik tinggi, namun pekan kedua bulan Mei 2018 turun menjadi Rp28.400/kg dari harga sebelumnya mencapai Rp30.000/kg dan bawang putih yang awalnya dijual Rp28.700/kg juga turun menjadi Rp20.700/kg,” ujarnya.
“Untuk stok beras pekan ini mencapai 7.900 ton yang tersimpan di gudang para pedagang, sementara stok berjalan pada pedagang besar, tempat penggilingan, kata dia, setiap harinya bisa mencapai 500-an ton, sedangkan stok gula pasir rata-rata per bulannya mencapai 760 ton,” katanya.
Diterangkannya, stok minyak goreng, perbulannya mencapai 90.000 liter untuk minyak dalam kemasan, tepung terigu setiap bulannya tersedia sebanyak 775 ton yang tersimpan di gudang sejumlah distributor.
“ Khusus komoditas daging, stok di tingkat pedagang juga tersedia cukup, daging sapi pasokan rata-rata per bulannya mencapai 178 ton dan daging ayam ras sebanyak 390 ton, sedangkan telur ayam ras 450 ton,” ujar Imam.
Sementara komoditas sayur cabai merah keriting, kata dia, juga tersedia cukup karena rata-rata per bulan pasokannya mencapai 680 kuwintal, cabai merah besar 765 kuwintal, cabai rawit hijau 680 kuwintal, dan cabai rawit merah 120 kuwintal.
“Bawang merah pasokan per bulannya mencapai 300 kuwintal dan bawang putih sebesar 252 kuwintal, sedangkan kedelai mencapai 130 ton,” ujarnya.
Berdasarkan data tersebut, stok kebutuhan pokok masyarakat, khususnya gula pasir, minyak goreng dan tepung terigu relatif cukup aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga memasuki Ramadhan 2018.
Komoditas pokok beras, stok berjalan di tingkat penggilingan beras dan pedagang beras kondisi persediaan beras bergerak rata-rata per harinya mencapai 500 ton.
“Akhir Mei 2018 hingga awal Juni 2018 diharapkan panen musim tanam kedua dari luar Kudus bisa menambah stok gabah di masing-masing tempat penggilingan padi,” ujarnya.
Sedangkan untuk komiditas lain, katanya, saat ini pedagang tidak melakukan penyimpanan barang terlalu lama, sedangkan pasokan setiap hari berjalan seperti biasa mengingat harga komiditas, terutama cabai dan bawang merah serta bawang putih di pasaran saat ini harganya fluktuatif menyesuaikan permintaan dan stok di pasaran.(J02 /A01)
Komentar