BPS Kudus Laporkan Penurunan Kemiskinan di Tahun 2024

Ekonomi1069 Dilihat

Jurnalpantura.id, Kudus –  Tingkat kemiskinan di Kabupaten Kudus pada tahun 2024 menunjukkan tren penurunan, mencapai 7,23 persen dari 7,24 persen pada tahun sebelumnya. Data ini dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kudus, Jumat (2/8).

Kusuma Agung Handaka, Fungsional Statistik Madya BPS Kudus, menjelaskan bahwa selama tiga tahun terakhir, Kabupaten Kudus konsisten mencatat penurunan angka kemiskinan. “Pada tahun 2021, angka kemiskinan berada di angka 7,60 persen, menurun menjadi 7,41 persen di tahun 2022, dan kembali turun menjadi 7,24 persen pada tahun 2023. Tahun ini, angka tersebut turun tipis menjadi 7,23 persen,” jelasnya.

Lebih lanjut, Kusuma mencatat bahwa jumlah penduduk miskin pada tahun 2024 tercatat sebanyak 65.690 jiwa, lebih rendah dibandingkan tahun 2022 yang mencapai 66.060 jiwa. “Penurunan ini terjadi meskipun jumlah penduduk meningkat dan mobilitas penduduk dari luar daerah turut mempengaruhi statistik,” tambahnya.

Menurut Kusuma, pengurangan angka kemiskinan bukan hanya tentang jumlah dan persentase penduduk miskin. “Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan. Indeks kedalaman kemiskinan mengindikasikan seberapa jauh rata-rata pengeluaran penduduk miskin dari garis kemiskinan, sementara indeks keparahan kemiskinan mengukur ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin,” ujarnya.

Di sisi lain, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kudus, Djatmiko Muhardi, menyampaikan bahwa meski angka kemiskinan menurun, jumlah penduduk miskin menunjukkan perbedaan dengan tahun lalu. “Pada tahun 2023, jumlah penduduk miskin tercatat 65.160 jiwa, sementara tahun ini mencapai 65.690 jiwa. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan jumlah penduduk dan mobilitas penduduk dari luar daerah,” paparnya.

Djatmiko menekankan bahwa Pemkab Kudus terus berupaya menurunkan angka kemiskinan melalui berbagai program. “Kami memberikan pelatihan kerja gratis kepada warga Kudus untuk mendorong mereka menjadi wirausaha baru. Selain itu, kami juga memfasilitasi penyaluran tenaga kerja ke perusahaan-perusahaan,” ujarnya.

Ia juga mengajak masyarakat yang belum mendapatkan pekerjaan untuk memanfaatkan berbagai lowongan kerja yang tersedia, terutama di sektor industri rokok yang saat ini banyak membuka peluang kerja.

Dengan berbagai upaya yang dilakukan, Pemkab Kudus optimis dapat terus menekan angka kemiskinan di daerah tersebut dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. (J06/A01)

Komentar