Jurnalpantura.id, Kudus – Pasar Babe (Barang Bekas) di Kabupaten Kudus yang sempat dilanda kebakaran hebat pada Juli 2024 lalu kini mulai dibangun kembali. Musibah tersebut telah mengakibatkan sekitar 267 pedagang rugi besar.
Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Babe, Hariyanto mengungkapkan bahwa peristiwa kebakaran tersebut sangat merugikan para pedagang, dan banyak dari mereka yang kesulitan untuk melanjutkan usaha mereka.
Dari 267 pedagang yang terdampak, hanya 93 pedagang yang mampu mendirikan lapak sementara secara mandiri. Sedangkan lainnya merasa tidak mampu mengeluarkan uang lagi, terlebih modal dagang yang sudah ludes.
“Karena lapak sementara ini kan mandiri, setiap lapak itu sekitar Rp 1,5 juta. Yang lainnya merasa tidak mampu karena sudah rugi besar modalnya ludes terbakar,” ujar Hariyanto saat ditemui pada Jumat, 27 Desember 2024.
Lebih lanjut, Hariyanto menjelaskan bahwa sebagian pedagang terpaksa beralih profesi untuk menyambung hidup. Ada yang menjadi tukang bangunan, buruh lepas, bahkan ada yang jualan jajan hingga bekerja ikut orang.
“Karena modalnya sudah habis, mereka tidak bisa lagi berwirausaha,” tambahnya.

Setelah kebakaran, kondisi Pasar Babe menjadi sangat sepi. Meski beberapa pedagang telah mendirikan lapak sementara, jumlah pengunjung sangat terbatas.
“Sepi, sejak pasar kebakaran kondisinya sepi,” ungkap Hariyanto.
Para pedagang berharap agar pasar yang baru dibangun bisa segera berfungsi normal, sehingga pengunjung bisa kembali berbelanja dan membantu menghidupkan perekonomian pasar.
“Kami berharap pembangunan pasar ini bisa selesai secepatnya agar kami bisa berdagang dengan tenang,” ujar Hariyanto.
Penjabat (Pj) Bupati Kudus, M Hasan Chabibie, yang meninjau langsung perkembangan pembangunan pasar pada Jumat, 27 Desember 2024, menyampaikan bahwa pembangunan termin pertama pasar sudah rampung.
“Pembangunan pasar termin pertama ini sudah selesai dengan anggaran sebesar Rp 1,3 miliar yang berasal dari Dana Tidak Terduga (TT), mencakup atap dan lantai dasar tanpa sekat,” tuturnya.
Pj Bupati juga mengungkapkan bahwa pembangunan pasar termin kedua akan dilanjutkan pada tahun 2025 dengan usulan anggaran sebesar Rp 1,5 miliar. (J05/A01)