Jurnalpantura.id, Kudus – Pijar Park kembali menyuguhkan suasana baru yang memikat bagi para pecinta kuliner tradisional. Terletak di kawasan resort, Pijar Park kini menghadirkan sebuah destinasi kuliner bernama Warung Alas Pijar.
Konsep yang diusung oleh Warung Alas Pijar menghadirkan pengalaman makan yang berbeda, dengan latar belakang suasana hutan pinus di Desa Kajar, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus yang menambah keasrian tempat tersebut.
Lokasi yang dikelilingi oleh pepohonan pinus memberikan suasana yang segar dan alami, menjadikan tempat ini semakin menarik bagi pengunjung yang ingin menikmati kuliner dengan nuansa alami dan sejuk.
Beberapa menu khas yang dapat ditemukan di Warung Alas Pijar antara lain nasi jagung, nasi putih hangat yang disajikan langsung di atas tungku perapian, bebek dan ayam goreng, pecel, kepala manyung, wader, welut, khutuk, sayur tumpang daun kopi, dan berbagai gorengan.
Owner Warung Alas Pijar, Pujiharto, menjelaskan bahwa sayuran menjadi salah satu andalan di warung ini. Semua menunya diolah dengan bahan-bahan segar dan alami, yang sebagian besar didapat dari pemasok setempat.
“Semua sayuran yang kami gunakan berasal dari petani lokal dan ditanam tanpa menggunakan pestisida. Kami sangat memperhatikan kualitas bahan-bahan yang kami sajikan, agar pengunjung bisa menikmati makanan yang sehat dan aman,” ujar Pujiharto yang akrab disapa Atok, Jumat, 4 April 2025.
Selain itu, Warung Alas Pijar juga mengusung konsep layanan self-service atau prasmanan. Pengunjung dapat memilih piring jadul yang terbuat dari seng, lalu mengambil nasi dan lauk sesuai selera. Setelah itu, porsi yang diambil akan dihitung dan dibayar di kasir.
Konsep ini memberikan pengalaman makan yang lebih santai dan interaktif, sehingga pengunjung dapat menikmati hidangan sesuai dengan selera mereka masing-masing.
Untuk menambah kepuasan pelanggan, Warung Alas Pijar menyediakan sambal siap santap serta bahan-bahan sambal bagi pengunjung yang ingin meracik atau menguleg sambal mereka sendiri.
“Kami ingin memberikan pengalaman kuliner yang menyeluruh, mulai dari rasa hingga cara penyajiannya,” tambah Atok.
Tidak hanya itu, Atok juga menyampaikan bahwa Warung Alas Pijar sedang mempersiapkan konsep gandula food, yaitu layanan pengantaran makanan menggunakan gandula untuk mempercepat proses layanan.
“Kami ingin terus berinovasi untuk memberikan kemudahan dan kepuasan kepada pelanggan,” katanya. Warung Alas Pijar, yang baru dibuka pada hari kedua Lebaran 2025, kini telah mampu menjual hingga 1.500 porsi dalam sehari.
Warung ini buka setiap hari dari pukul 08.00 hingga 20.00 WIB, menawarkan pengalaman kuliner yang tidak hanya memuaskan perut, tetapi juga memberikan kenangan manis di tengah alam yang asri.
“Di sini, pengunjung akan merasakan suasana seperti di rumah zaman dulu, di mana dapur (pawon) mengeluarkan asap dari tungku api untuk memasak makanan. Ditambah dengan suasana sekitar yang masih asri,” tukasnya. (J05/A01)