Jurnalpantura.id, Kudus – Kelenteng Hok Hien Bio Kudus tengah mempersiapkan sebuah ogoh-ogoh besar untuk meramaikan kirab Bwee Gee yang akan diselenggarakan pada Minggu pagi, 12/1/2025.
Ogoh-ogoh tersebut menggambarkan Dewa Sun Go Kong, sosok legendaris dalam mitologi Tionghoa, yang dibuat dengan tinggi sekitar tiga meter dan akan menjadi ikon dalam acara tersebut.
Pembuatan ogoh-ogoh ini dimulai pada 31 Desember 2024, dengan proses yang memakan waktu hampir dua minggu sebelum akhirnya selesai pada 10 Januari 2025.
Tim pembuat ogoh-ogoh yang terdiri dari sekitar 10 orang ini bekerja keras setiap malam, bahkan lembur hingga pukul 03.00 dini hari, agar ogoh-ogoh tersebut bisa selesai tepat waktu.
Yogiem, salah satu anggota tim, menyatakan bahwa proyek pembuatan ogoh-ogoh ini merupakan permintaan langsung dari pengurus kelenteng.
“Proses pembuatan ogoh-ogoh ini cukup intensif. Kami bekerja dengan menggunakan bahan-bahan lokal dan berusaha membuatnya sebaik mungkin. Tim kami bekerja lembur sampai larut malam untuk memastikan semuanya selesai,” jelas Yogiem.
Bahan-bahan yang digunakan antara lain sponeva, bambu rotan, peralon, bulu sintetis, serta cat pigmen dan cat tembok. Uniknya, bagian sungut pada kepala Dewa Sun Go Kong terbuat dari pita satin yang memberi kesan mewah pada sosok tersebut.
Yogiem menjelaskan, pembuatan ogoh-ogoh ini memerlukan ketelitian tinggi dalam setiap detail, mulai dari penggambaran wajah Dewa Sun Go Kong hingga pewarnaan pada tubuh ogoh-ogoh yang sangat menonjol.
Bahan kain palis dan tile sepanjang lima meter juga digunakan untuk memberi kesan megah pada ogoh-ogoh tersebut.
“Kami berharap cuaca bersahabat, agar ogoh-ogoh Dewa Sun Go Kong dapat dikirab dengan baik,” ujar Yogiem.
Kirab Bwee Gee kali ini juga akan melibatkan sekitar 29 peserta dari berbagai daerah, termasuk Palembang, Jakarta, dan kota-kota lain di luar Kudus.
Bwee Gee sendiri merupakan ritual tradisional yang dilaksanakan untuk mengungkapkan rasa terima kasih kepada Dewa Bumi atas perlindungan dan berkah yang diberikan.
Kirab yang diadakan sebagai bagian dari perayaan ini tidak hanya sebagai bentuk penghormatan, tetapi juga sebagai ajang untuk mempererat hubungan antarwarga dan memperkenalkan budaya Tionghoa kepada masyarakat luas. (J05/A01)