Jurnalpantura.id, Kudus – Museum Jenang di Kabupaten Kudus terus berinovasi guna menarik minat wisatawan, khususnya selama liburan sekolah sekaligus Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024.
Salah satu inovasi terbaru adalah hadirnya spot baru bertajuk Akulturasi Budaya Menara Kudus, yang menyuguhkan narasi sejarah kota Kudus dan perjalanan panjang Hari Jadi Kudus.
Spot ini diharapkan dapat memberikan pengalaman edukasi yang menarik bagi pengunjung, terutama generasi muda yang semakin jarang mengetahui sejarah daerah mereka.
Manajer Marketing Mubarokfood, Muhammad Kirom, menjelaskan bahwa penambahan spot Akulturasi Budaya Menara Kudus ini bertujuan untuk mengenalkan sejarah Kudus kepada generasi muda.
“Kami melihat banyak generasi muda yang belum mengetahui sejarah daerahnya. Spot ini dihadirkan untuk memberikan wawasan dan edukasi tentang Kudus dari masa ke masa,” ujar Kirom.
Spot yang memiliki ukuran 4×2 meter ini menampilkan berbagai informasi mengenai sejarah Kudus, termasuk mengenai Hari Jadi Kudus yang jatuh pada 19 Rajab 956 Hijriah atau 23 Agustus 1549 Masehi, yang tercatat dalam prasasti di mihrab Masjid Al Aqsha.
Spot ini juga memaparkan perubahan tanggal peringatan Hari Jadi Kudus yang berdasarkan pada Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 1990, yang menggeser peringatan tersebut ke tanggal 23 September.
Keputusan tersebut diambil atas pertimbangan agar peringatan Hari Jadi Kudus bisa bersamaan dengan rangkaian perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia.
Menurut Kirom, perubahan peringatan Hari Jadi Kudus berdasarkan Perda yang diterbitkan pada 6 Juli 1990 tersebut merupakan bagian dari sejarah penting yang perlu dikenalkan kepada masyarakat.
“Perda tersebut diterbitkan di masa Bupati Kudus Kolonel Soedarsono. Kami berharap pengunjung dapat mendapatkan wawasan luas mengenai perjalanan sejarah Kudus,” tambah Kirom.
Salah satu pengunjung, Nihlatul Mustaqiroh, warga Kabupaten Pati, mengaku terkesan dengan keberadaan spot baru ini. Ia yang sedang mengisi liburan bersama teman-temannya sengaja datang ke Museum Jenang Kudus untuk menikmati koleksi baru tersebut.
“Ini pertama kali saya datang ke Museum Jenang. Ternyata spot pamerannya sangat menarik. Saya tahu tempat ini dari rekomendasi teman,” ungkap Nihlatul yang ditemani temannya, Ilzmin Najwa, asal Purwodadi.
Ilzmin juga menambahkan bahwa keberadaan spot Akulturasi Budaya Menara Kudus sangat memudahkan mereka untuk belajar lebih dalam tentang sejarah Kudus.
Melalui inovasi ini, Museum Jenang juga berharap dapat menjadi destinasi edukasi yang lebih populer di kalangan wisatawan lokal maupun luar kota, terutama selama liburan Nataru yang tengah berlangsung. (J05/A01)