Jurnalpantura.id, Kudus – Tekad untuk membangkitkan pariwisata Kudus benar-benar diupayakan serius oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar). Hal ini sesuai visi yang diusung Bupati-Wakil Bupati HM Tamzil-Hartopo, yakni mewujudkan Kudus religius, modern, cerdas, dan sejahtera.
Pariwisata merupakan salah satu potensi unggulan yang bisa mengangkat Kudus di level nasional bahkan internasional. Untuk itulah Disbudpar akan ‘menjual’ potensi wisata Kudus dalam roadshow pariwisata di dua tempat. Yakni di Bandungan Semarang 30/10/2018 dan Salatiga 31/10/2018.
Kepala Disbudpar melalui Kabid Pariwisata Sri Wahjuningsih mengatakan bahwa banyak potensi wisata yang akan terus dikembangkan serta dikenalkan secara luas. Diantaranya adalah wisata religi dengan dua tokoh penyebar ajaran Islam, wisata alam, serta wisata budaya.
“Dan masih ada lagi wisata edukasi dan potensi wisata kuliner serta berbagai UMKM (usaha mikro kecil dan menengah, red) yang kini telah naik kelas menembus pasar ekspor,” jelas Wahjuningsih baru-baru ini.
Dampak positif yang diharapkan tentunya adanya peningkatan jumlah wisatawan baik wisatawan nusantara (wisnus) maupun wisatawan mancanegara (wisman). Sehingga berdampak pada peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) dan naiknya tingkat kesejahteraan masyarakat.
Wahjuningsih menambahkan, bahwa pihaknya optimis dari impak positif penataan yang telah dilakukannya. Diantaranya pelayanan bagi peziarah dan pengembangan potensi/panorama alam di pegunungan Muria (Ternadi, Colo, Rahtawu, dan Dukuh Waringin).
“Termasuk telah kami kembangkan wisata edukasi di Desa Wonosoco, Undaan,” imbuhnya.
Lebih lanjut Wahjuningsih mengatakan bahwa potensi budaya tak ditinggalkannya. Yakni adanya Sewu Kupat, Rebo Wekasan, Tradisi Dandangan, serta Ampyang Maulid dan berbagai kearifan lokal yang dimiliki berbagai desa di Kudus.
“Ini sesuai slogan kami untuk mengenal dan mencintai Kudus, alam serta budayanya,” tambahnya.
Sekadar informasi, tahun ini Kudus telah mem-branding pariwisatanya dengan tagline ‘Kudus, The Taste of Java’. Logo branding dengan bentuk dasar kupu-kupu, daun tembakau, dan Menara Kudus ini menyimbolkan budaya, sejarah, serta potensi Kudus yang kental sebagai bagian dari budaya Jawa secara lebih luas.(J02/A01)