Mampir Kudus, Nikmati Getuk Nyimut Varian Rasa Khas Desa Kajar

- Jurnalis

Sabtu, 6 Juli 2024 - 15:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pelanggan Pondok Gethuk Nyimut Pak San, menunjukkan getuk varian rasa khas Desa Kajar. (Foto:J05)

Pelanggan Pondok Gethuk Nyimut Pak San, menunjukkan getuk varian rasa khas Desa Kajar. (Foto:J05)

Jurnalpantura.id, Kudus – Getuk Nyimut menjadi potensi kuliner di Desa Kajar, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus yang sudah tersohor kenikmatan rasanya. Tidak hanya di masyarakat Kudus, tapi juga pengunjung dari luar daerah.

Getuk Nyimut sendiri diolah dari bahan dasar ketela pohong yang dikukus, dibentuk bulat, lalu digoreng dengan isian gula putih. Getuk ini sangat lezat saat dinikmati sewaktu masih hangat. Gula yang mencair di dalam adonan ketela, menyatu di dalam mulut.

Saat ini, getuk nyimut khas Desa Kajar sudah mengalami perkembangan dalam varian rasa. Berbagai warung mencoba memberikan sentuhan inovasi, untuk menciptakan pengalaman rasa yang baru bagi para pencinta kuliner getuk nyimut.

Salah satunya, yakni Pondok Gethuk Pak San. Pondok getuk ini sudah berdiri sejak tahun 2012 dan pemrakarsa inovasi getuk varian rasa cokelat pada masa itu. Pondok ini, merupakan salah satu dari tiga warung getuk yang baru ada pada saat itu.

“Dulu cuma ada tiga warung saja, sekarang sudah pulahan, banyak,” ujar Fauzul Muna, owner Pondok Gethuk Pak San generasi kedua.

Baca Juga :  Nasi Jangkrik Dapat Penghargaan di Festival Kuliner Sego Bungkus se-Jawa Tengah

Tiga warung getuk yang ada saat itu, termasuk Pondok Gethuk Pak San. Namun, hanya orangtua Muna atau Pak San yang saat itu nekat menciptakan rasa baru untuk getuk nyimut.

“Kalau getuk nyimut khasnya kan isinya gula, tapi dulu sini satu-satunya yang ada varian rasa cokelat,” katanya.

Tak Disangka, banyak pengunjung yang menyukai getuk rada cokelat tersebut. Sehingga, getuk miliknya sangat digandrungi oleh pecinta kuliner dan setiap weekend pasti ramai pengunjung.

“Kalau sekarang ada varian baru lagi, ada saus alpukat dan getuk krispi,” tuturnya.

Muna membeberkan, nama getuk nyimut sendiri tercetus dari pelanggan yang kala itu melihat bentuk getuk yang bulat dan menilai sangat imut atau lucu. Sehingga terkenal dengan nyimut.

“Saking senangnya melihat getuk bulat-bulat, jadinya langsung disebut nyimut atau imut,” terangnya. (J05/A01)

Berita Terkait

Produk Khas Kudus Diminati Pasar Internasional, Keciput Tembus Lebanon
Warung Alas Pijar Hadirkan Suasana Kuliner Tradisional di Tengah Hutan Pinus Kudus
Akses Umum, The Sato Hotel Kudus Hadirkan Menu Iftar Menarik Spesial Ramadan
Sapphire Boutique Hotel Kudus Hadirkan Buka Puasa All You Can Eat Bertema Jimbaran
Pasar Takjil Karangrowo Kudus: Sajikan Kuliner Ramadan dan Penggerak Ekonomi Lokal
Kopi Tjolo Kenalkan Produk Kemasan Sachet, Cita Rasa Kopi Robusta Khas Muria
Keong Srutup Khas Warung Mbak Puji, Sensasi Baru dengan Kuah Bening Segar
Samani Menyapa Warga di CFD dan Terima Masukan untuk Kudus Lebih Baik
Berita ini 179 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 14 Juni 2025 - 14:47 WIB

Produk Khas Kudus Diminati Pasar Internasional, Keciput Tembus Lebanon

Jumat, 4 April 2025 - 12:31 WIB

Warung Alas Pijar Hadirkan Suasana Kuliner Tradisional di Tengah Hutan Pinus Kudus

Kamis, 13 Maret 2025 - 17:01 WIB

Akses Umum, The Sato Hotel Kudus Hadirkan Menu Iftar Menarik Spesial Ramadan

Sabtu, 8 Maret 2025 - 19:07 WIB

Sapphire Boutique Hotel Kudus Hadirkan Buka Puasa All You Can Eat Bertema Jimbaran

Senin, 3 Maret 2025 - 12:34 WIB

Pasar Takjil Karangrowo Kudus: Sajikan Kuliner Ramadan dan Penggerak Ekonomi Lokal

Berita Terbaru