Jurnalpantura.id, Kudus – Bulan Ramadan 2025, Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, menghadirkan pengalaman ngabuburit yang unik dan berbeda.
Selain Pasar Takjil yang menawarkan beragam kuliner khas berbuka, pengunjung juga dapat menikmati wahana air seperti Susur Sungai dan Perahu Bebek.
Kegiatan ini berlangsung setiap hari mulai 1 hingga 31 Maret 2025 di Prapatan Ngeseng, pukul 15.00 hingga 18.00 WIB.
Kepala Desa Karangrowo, Heri Darwanto, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menggerakkan ekonomi warga sekaligus memperkenalkan potensi wisata desa.
“Kami ingin menghadirkan suasana ngabuburit yang tidak hanya sekadar berburu takjil, tetapi juga memberikan pengalaman berbeda dengan wahana air yang kami sediakan,” ujarnya.
Pengunjung dapat menikmati wahana Susur Sungai dengan perahu yang telah disiapkan oleh panitia.
Terdapat empat unit perahu dayung dengan kapasitas dua hingga empat orang, yang beroperasi setiap hari selama Ramadan. Untuk menaikinya, pengunjung dikenakan tarif Rp5.000 per orang dengan durasi perjalanan sekitar 10-15 menit.
Selain itu, tersedia juga satu unit Kapal Motor dengan kapasitas tujuh orang termasuk pengemudi.
Kapal ini hanya beroperasi setiap hari Minggu dengan tarif Rp10.000 per orang dan menempuh perjalanan sejauh 1,5 kilometer menyusuri keindahan Sungai Karangrowo.
Heri mengungkapkan bahwa semua wahana air sudah dilengkapi dengan standar keselamatan.
“Setiap penumpang wajib mengenakan pelampung, dan kami juga telah membentuk Satgas Air untuk memastikan keamanan. Pengemudi kapal motor kami, Idris, merupakan anggota Destana (Desa Tangguh Bencana) yang memiliki lisensi resmi dari LPBI NU dan telah bekerja sama dengan Basarnas,” jelasnya.
Selain wahana air, Pasar Takjil Karangrowo juga menjadi daya tarik utama. Sebanyak 25 pelaku UMKM dari berbagai dukuh di Karangrowo, seperti Kaliyoso, Krajan, dan Ngelo, turut meramaikan pasar ini dengan menjajakan aneka makanan dan minuman berbuka puasa.
Heri Darwanto berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi warga, baik dari segi ekonomi maupun pengembangan desa wisata.
“Kami terus berupaya membangun Karangrowo sebagai desa wisata. Saat ini, kami masih dalam tahap rintisan dan membutuhkan arahan dari dinas terkait. Harapannya, kegiatan ini tidak hanya menjadi hiburan Ramadan tetapi juga mendorong perputaran ekonomi dan mengenalkan wisata air,” tambahnya.
Dengan berbagai aktivitas menarik yang ditawarkan, ngabuburit di Desa Karangrowo menjadi pilihan yang sayang untuk dilewatkan.
Selain menikmati kuliner lezat di Pasar Takjil, pengunjung juga bisa bersantai di atas perahu sambil menikmati keindahan sungai menjelang waktu berbuka. (J02/A01)