Jurnalpantura.id, Kudus – Badan Kesbangpol Kabupaten Kudus menggelar Seminar Sinergitas Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial di Pendapa Kabupaten Kudus pada Jumat (3/1/2023). Tema yang diusung yakni Meningkatkan Integritas Komitment Penyelenggaraan Pengisian Perangkat Desa Dalam Menjaga Kondusifitas Wilayah Dari Konflik SARA.
Bupati Kudus Hartopo dalam sambutannya memberikan apresiasi atas kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka pencegahan adanya pelanggaran-pelanggaran yang mengarah pidana pada proses pengisian perangkat desa se-Kabupaten Kudus.
“Tetap jaga integritas para panitia penyelenggara demi terwujudnya perangkat desa yang bersih,” tuturnya.
Mengawali materinya Iptu Subkhan dari Polres Kudus menyampaikan, salah satu kunci sukses pengisian perangkat desa adalah dengan menjaga integritas panitia penyelenggara dan seluruh elemen pendukungnya dengan mentaati regulasi yang ada.
“Konflik terjadi karena perbedaan nilai. Selain itu konflik juga terjadi karena kurangnya komunikasi dalam menyampaikan pikiran, perasaan dan tindakan sehingga jurang perbedaan nilai semakin melebar,” jelas Iptu Subkhan.
Lebih lanjut Iptu Subkhan menambahkan, selama ini masyarakat Kudus diketahui memiliki cara khas yang menjadi kharakter dalam menghadapi setiap permasalahan social atau perbedaan nilai yang terjadi di tengah masyarakatnya.
Ada sesuatu yang di wilayah lain tidak diterima namun di Kudus diterima, dan ada pula sesuatu yang di wilayah lain diterima namun di Kudus tidak dapat diterima. Hal ini semakin menunjukkan ciri khas atau karakter masyarakat Kudus dalam menghadapi permasalahan yang ada.
“Jaga integritas diseluruh proses dan tahapan pengisian perangkat desa, hindari perbuatan suap, gratifikasi dan pemerasan sehingga potensi konflik yang dilatarbelakangi perbedaan penilaian atas hal tersebut dapat dihindarkan,” terangnya.
Apabila ada potensi konflik yang muncul, lanjut Iptu Subkhan, segera diselesaikan dengan cara khas Kudus bukan dengan cara lain terlebih melibatkan kekuatan massa dan lain sebagainya.
“Kedamaian tercipta juga bukan karena agama, tapi karena budaya. Apapun agama dan perbedaan yang ada kalau budayanya ngopi bareng maka kedamaian akan tetap terjaga” pesan Iptu Subkhan mengakhiri materinya.
Pada kesempatan itu juga dilaksanakan penandatanganan Nota Kesepakatan Bersama antara Pemda Kudus dengan Universitas 17 Agustus 1945, Universitas Padjajaran bandung, Universitas Jenderal Sudirman, Politekni Negeri Semarang dan universitas Stikubank Semarang terkait test CAT pada pengisian perangkat desa 2023. (J05/A01)