Jurnalpantura.id, Kudus – Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriyah tinggal menghitung hari, dan warga mulai bergegas menyiapkan berbagai kebutuhan untuk menyambut hari kemenangan.
Salah satu yang menjadi perhatian utama adalah suguhan untuk tamu yang datang berkunjung.
Tak heran, pasar-pasar tradisional pun dipadati oleh pembeli yang berburu aneka jajan kiloan, seperti yang terlihat di Pasar Kliwon Kudus.
Pantauan di lokasi, keramaian terlihat di lantai dua Pasar Kliwon, tempat kios-kios penjual jajan kiloan yang menjajakan berbagai camilan khas Lebaran.
Pembeli mulai memadati kios-kios tersebut untuk membeli persediaan seperti koro, mlinjo, mete, emping, dan berbagai camilan lainnya.
Salah satu pedagang, Rohmat (40), mengungkapkan bahwa sejak satu minggu menjelang Lebaran, banyak pembeli yang mulai beralih dari membeli secara eceran menjadi membeli dalam jumlah kilogram.
“Ramai satu minggu sebelum lebaran, biasanya beli eceran kalau saat ini banyak yang kiloan,” ujar Rohmat, Sabtu, 29/3/2025.
Rohmat juga menyampaikan bahwa mayoritas pembeli yang datang berasal dari Kudus. Ia mencatat bahwa pada Lebaran kali ini, jajanan dari Jawa Barat, seperti basreng dan bastik, semakin diminati.
“Paling banyak diminati basreng dan bastik, satu kilogram rata-rata Rp 45 ribu,” katanya.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Juwariyah (62), penjual jajan khas Lebaran lainnya. Juwariyah mengaku mete menjadi barang yang paling banyak diburu pembeli.
“Yang paling dicari itu mete, sampai-sampai pasokan dari sana habis,” ucap Juwari.
Untuk harga, satu kilogram mete besar dipatok dengan harga Rp 160 ribu, sedangkan mete kecil berkualitas dijual seharga Rp 150 ribu per kilogram.
Ia menyebutkan sudah 5-6 kuintal mete yang terjual sejak awal Ramadan. Selain mete, mlinjo dan emping juga banyak diburu oleh pembeli.
Juwariyah menambahkan bahwa selain mete, barang-barang seperti mlinjo dan emping juga banyak dicari oleh pembeli.
“Perkilogram Rp 85 ribu, itu juga lumayan ramai,” jelasnya. (J05/A01)