Jatisemi Ecoprint, Inovasi Fesyen Ramah Lingkungan dari Busana hingga Aksesoris

- Jurnalis

Kamis, 15 Mei 2025 - 13:41 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Produk ecoprint mulai dari kain, sepatu, hingga tas. (Foto: J05)

Produk ecoprint mulai dari kain, sepatu, hingga tas. (Foto: J05)

Jurnalpantura.id, Kudus – Nunung Noor Khamimah (48), warga RT 1 RW 5 Desa Jati Kulon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, sukses menghadirkan terobosan dalam dunia fashion ramah lingkungan melalui teknik ecoprint.

Lewat merek “Jatisemi Ecoprint”, ia memproduksi berbagai produk busana dan aksesori yang seluruhnya menggunakan bahan alami hasil tangan kreatifnya sendiri.

Perjalanan Imah, sapaan akrabnya, dimulai setelah ia memutuskan untuk mengakhiri karier sebagai perawat. Ia kemudian fokus mengembangkan ecoprint, teknik cetak kain yang memanfaatkan dedaunan dan pewarna alami.

Produk-produknya mencakup berbagai item dari ujung kaki hingga kepala seperti sandal, sepatu, gamis, kemeja, vest, jilbab, hingga tas dan dompet.

“Kain yang dipakai ada beberapa jenis, seperti rayon twill, tenun ATBM, dan ada juga sutra,” ungkap Imah.

Untuk motif, ia menggunakan dedaunan yang ditanam sendiri di halaman rumah, seperti daun acalipa, jarak kepyar, jarak wulung, kalpataru, hingga kenikir dan daun kelapa.

“Pewarnaannya juga alami, menggunakan secang untuk merah, teger untuk kuning, dan indigo untuk biru,” tuturnya.

Proses pembuatan dilakukan melalui dua metode utama yaitu ecopounding (memukul daun ke kain) dan steaming (mengukus). Setiap kain bisa membutuhkan waktu 2–3 jam, dan dalam sehari, Imah mampu memproduksi hingga 50 lembar kain.

Baca Juga :  Tiap Desa di Kudus Bakal Terima Rp100 Juta untuk Pengolahan Sampah

“Harga kain per dua meter mulai Rp 250 ribu hingga Rp 2 juta, tergantung bahannya,” ucapnya.

Selain kain, produk jadi seperti gamis dijual mulai dari Rp 550 ribu, tas dari Rp 95 ribu hingga Rp 1,5 juta jika berbahan kulit, serta gantungan kunci seharga Rp 45 ribu.

Meski belum mengekspor secara resmi, produknya telah sampai ke tangan pembeli di Australia dan Thailand, sementara di dalam negeri sudah tersebar hampir ke seluruh provinsi.

Imah memulai perjalanan ini sejak 2021 dengan mengikuti berbagai pelatihan, baik secara langsung maupun daring selama pandemi.

Sejak saat itu, ia aktif melatih orang lain dan bahkan mengajar guru-guru dari berbagai daerah seperti Demak, Jepara, dan Kudus yang datang langsung ke rumahnya untuk belajar ecoprint.

Tak hanya fokus pada pelatihan, Imah juga aktif mengikuti berbagai ajang fashion show di kota besar seperti Jakarta, Yogyakarta, dan Kudus.

Lewat gelaran seperti Fashion Werk dan Fashion Trend, produk ecoprint karyanya telah menjadi bukti nyata bahwa fashion ramah lingkungan dapat tampil elegan, eksklusif, dan berkelanjutan. (J05/A01)

Berita Terkait

Banjir Peminat, LazisMu Kudus Catat Capaian hingga Rp 311 Juta untuk Qurban RendangMu
Disbudpar Kudus Terus Dukung Pengembangan Ekonomi Kreatif Melalui Pembinaan SDM
Momen Langka, Bayi Kembar Tiga Lahir di RS Aisyiyah Kudus
Kelinci Rentan Mati Akibat Hujan Hanya Mitos, Ini Cara Merawat dengan Baik untuk Peliharaan
Tunaikan Nadzar, Warga Puyoh Gendong Baliho Sam’ani-Bellinda Sejauh 10 Km
Lengkap Pakai Toga, 43 Lansia di Sekolah BKL Wijaya Kusuma Jepara Diwisuda
Meriahkan Hari Jadi ke-475, Pemkab Kudus Rencanakan Program Nikah Massal Gratis
Pecahkan Rekor Muri, IAIN Kudus Bentangkan Tulisan Shalawatan Asnawiyah Sepanjang 1,25 Km
Berita ini 139 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 4 Juni 2025 - 15:33 WIB

Banjir Peminat, LazisMu Kudus Catat Capaian hingga Rp 311 Juta untuk Qurban RendangMu

Kamis, 15 Mei 2025 - 13:41 WIB

Jatisemi Ecoprint, Inovasi Fesyen Ramah Lingkungan dari Busana hingga Aksesoris

Sabtu, 15 Februari 2025 - 16:23 WIB

Disbudpar Kudus Terus Dukung Pengembangan Ekonomi Kreatif Melalui Pembinaan SDM

Selasa, 7 Januari 2025 - 14:49 WIB

Momen Langka, Bayi Kembar Tiga Lahir di RS Aisyiyah Kudus

Sabtu, 28 Desember 2024 - 15:10 WIB

Kelinci Rentan Mati Akibat Hujan Hanya Mitos, Ini Cara Merawat dengan Baik untuk Peliharaan

Berita Terbaru