Edukasi Melalui Gelaran Tradisi Lebih Mengena, Sosialisasi DBHCHT Dikemas Lewat Wayang Kulit

Bea Cukai, Budaya1047 Dilihat

Jurnalpantura.id, Kudus – Sosialisasi peruntukkan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) di Kabupaten Kudus dilakukan dengan berbagai macam kegiatan.

Salah satunya sosialisasi melalui pagelaran Wayang Kulit, lebih mengena dan dimengerti oleh masyarakat.

Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai (KPPBC) Tipe Madya Kudus bekerjasama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kudus menggandeng pelaku seni sekaligus nguri-uri budaya lokal, dengan menggelar Wayang Kulit.

Pemeriksa Bea dan Cukai Ahli Pertama Sidiq Gandi Baskoro menjelaskan kolaborasi diperlukan agar edukasi lebih membumi. Terlebih, pagelaran wayang kulit sudah jarang diselenggarakan. Sehingga masyarakat bisa menikmati hiburan sekaligus perhatian dengan isu rokok ilegal yang harus digempur bersama.

“Sosialisasi perundang-undangan di bidang cukai tak hanya menginformasikan terkait DBHCHT, tapi ikut membumikan kembali wayang kulit,” ungkapnya saat sosialisasi di Lapangan Desa Karangampel Kecamatan Kaliwungu, Sabtu 03/08/2024 malam.

Sidiq menjelaskan Sesuai Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 215/PMK. 07/2021 tentang Penggunaan, Pemantauan, dan Evaluasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau, dana itu dimanfaatkan 40 persen untuk pelayanan kesehatan, 50 persen untuk kesejahteraan masyarakat, dan 10 persen untuk penegakan hukum. Sosialisasi cukai termasuk bagian menegakkan hukum.

“Penggunaan anggaran DBHCHT diatur dalam PMK. Termasuk salah satunya BLT buruh rokok dan sosialisasi seperti ini,” lanjutnya.

Pihaknya meminta masyarakat terutama pedagang dan pembeli rokok untuk perhatian sebelum menerima rokok. Apabila rokok yang dijual atau dibeli tidak memiliki pita cukai, bisa dipastikan itu adalah rokok ilegal. Sidiq mengajak masyarakat untuk segera melapor sehingga pembuatan rokok ilegal bisa ditelusuri.

“Menggempur rokok ilegal perlu kerjasama masyarakat semuanya. Kalau ada yang tahu informasi mengenai rokok ilegal langsung dilaporkan saja. Identitas pelapor akan kami lindungi,” paparnya.

Mewakili Kepala Dinas Kominfo Kudus Dwi Yusi Sasepti, Kasubag Umum dan Kepegawaian Dinas Kominfo Kudus Bakti Tataryo mengungkapkan antusiasme masyarakat terkait sosialisasi melalui wayang kulit tinggi. Oleh karena itu, pagelaran wayang kulit tahun dilaksanakan kembali. Pagelaran wayang di Karangampel kali ini mengundang dalang Ki Wahyu Tulus Widodo dengan lakon Kresna Gugah.

“Dari tahun ke tahun, pagelaran seni tradisional selalu mendapat animo tinggi dari masyarakat. Jadi sosialisasinya dapat, nguri-uri budayanya juga ada,” ucapnya. (J02/A01)

Komentar