DEPROK Atau Politik Uang Merusak Tatanan Demokrasi

- Jurnalis

Minggu, 21 Januari 2018 - 13:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jurnalpantura.Com, Kudus – Budaya transaksional yang terjadi di masyarakat belakangan ini semakin mengkhawatirkan. Dengan istilah DEPROK (Gede Keprok) yang berarti mana yang memberi uang dengan jumlah besar itulah yang dipilih saat pemilihan.
Hal tersebut disampaikan Ketua DPD Partai Perindo Kabupaten Kudus Noor Hartoyo saat menyampaikan pidato politik dihadapan tim pemenangan “Saguyup Saeko Proyo” di Center Harjuna Jln Musium kretek turut Desa Getas Pejaten, Kecamatan Jati Kabupaten Kudus.

Kepada tim pemenangan, Noor Hartoyo yang juga Bakal Calon Bupati dari jalur Perseorangan menyampaikan pentingnya membangun kebersamaan dan selalu mengingat bahwa tujuan kita berjuang bukan semata – mata hanya meraih kemenangan, tapi kita berjuang membangun peradaban dan kesejahteraan yang adil bagi masyarakat.

Baca Juga :  PDIP Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati Demak

“Harus kita mulai dari diri sendiri untuk melakukan perubahan, dengan tidak melakukan kampanye hitam dan politik Uang ” tegasnya dihadapan tim pemenangan Harjuna, Ahad 21/01/2018.

Kalau semua dinilai dengan uang maka pemimpin yang dihasilkan akan lupa dengan Rakyat karena sibuk mengembalikan modal saat pencalonan.

Jangan sampai demokrasi itu rusak karena ambisi yang menghalalkan segala cara. Karena budaya transaksional merusak demokrasi dan tata nilai masyarakat, kehidupan berbangsa dan bernegara, jangan sampai demokrasi justru menghasilkan kesenjangan baru, untuk itu kepada para kordes, tim perekrutan dukungan dan simpatisan yang hadir untuk selalu bertekad dan menguatkan keyakinan pentingnya membangun kesadaran masyarakat untuk perbaikan,lanjut Hartoyo. (J02)

Berita Terkait

Politik Uang dan Biaya Politik Tinggi saat Pilkada, Dekan FH UMK: Hambat Terwujudnya Demokrasi
Dana Rp2,4 Miliar untuk 10 Parpol, Pemkab Kudus Tegaskan Pentingnya Tertib Administrasi
Bawaslu Kudus Kuatkan Tupoksi Saksi di Pilkada Serentak 2024
Pasar di Kudus Ditutup pada Hari Pencoblosan untuk Sukseskan Pilkada 2024
Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Tak Bisa Nyoblos pada Pilkada Kudus 2024
Kesiapan Logistik Pilkada Kudus 2024 Hampir Rampung, Distribusi Mulai 24 November
Sudaryono Optimis Pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin dan Hartopo-Wahib Menang Signifikan di Pilkada 2024
Tim Hukum Paslon 01 Soroti Indikasi Ketidaknetralan dalam Pilkada Kudus 2024
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 26 November 2024 - 14:26 WIB

Politik Uang dan Biaya Politik Tinggi saat Pilkada, Dekan FH UMK: Hambat Terwujudnya Demokrasi

Senin, 25 November 2024 - 12:18 WIB

Dana Rp2,4 Miliar untuk 10 Parpol, Pemkab Kudus Tegaskan Pentingnya Tertib Administrasi

Sabtu, 23 November 2024 - 18:53 WIB

Bawaslu Kudus Kuatkan Tupoksi Saksi di Pilkada Serentak 2024

Sabtu, 23 November 2024 - 16:39 WIB

Pasar di Kudus Ditutup pada Hari Pencoblosan untuk Sukseskan Pilkada 2024

Sabtu, 23 November 2024 - 15:49 WIB

Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Tak Bisa Nyoblos pada Pilkada Kudus 2024

Berita Terbaru