Jurnalpantura.id, Kudus – Kelenteng Hok Hien Bio Kudus akan menyelenggarakan Kirab Perayaan Bwee Gee pada Minggu, 12/1/2025, yang dimulai sekitar pukul 09.00 WIB.
Perayaan ini merupakan bentuk rasa syukur dan terima kasih umat Tionghoa kepada Dewa Bumi atas perlindungan dan kelimpahan yang diberikan sepanjang tahun.
Perayaan Bwee Gee tahun ini akan diikuti oleh 29 kong co (patung dewa) yang dibawa oleh perwakilan dari berbagai kelenteng, seperti Jakarta, Palembang, Tegal, dan Gresik.
Selain itu, ogoh-ogoh Sun Go Kong, tokoh legendaris dalam mitologi Tionghoa, juga akan turut serta dalam kirab Perayaan Bwee Gee Kelenteng Hok Hien Bio Kudus.
Rute kirab Bwee Gee akan menempuh jarak sekitar lima kilometer, dimulai dari Kelenteng Hok Hien Bio dan melintasi beberapa jalan utama di Kudus.
Kirab ini akan menuju ke Jalan dr. Loekmono Hadi, dilanjutkan ke Jalan Mangga, dan kemudian ke Jalan Sunan Kudus.
Setelah itu, kirab akan berlanjut menuju Alun-alun Simpang Tujuh Kudus, lalu ke Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Tanjung, dan dilanjutkan ke Jalan Pemuda dan Jalan Ahmad Yani, sebelum akhirnya kembali lagi ke Kelenteng Hok Hien Bio.
Penasehat Kelenteng Hok Hien Bio, Liong Kuo Tjun menjelaskan bahwa perayaan Bwee Gee selalu digelar dengan penuh kemeriahan setiap tahunnya.
Selain kirab, acara ini juga dimeriahkan dengan pengobatan gratis yang diselenggarakan oleh Kelenteng Tay Sin Bio Jakarta untuk masyarakat umum.
“Malam sebelum kirab, pukul 20.00 WIB, akan diadakan sembahyang ritual Budha Tri Dharma, yang dilanjutkan dengan pengobatan gratis bagi masyarakat,” ujarnya.
Menurut Liong Kuo Tjun, perayaan Bwee Gee bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga sebagai momen untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Dewa Bumi yang dipercaya memberikan perlindungan dan berkah.
“Semoga tahun 2025 membawa kebangkitan yang lebih baik. Jika negara aman dan makmur, kita semua juga akan merasakannya,” tuturnya dengan optimisme.
Selain sebagai bentuk penghormatan kepada Dewa Bumi, kirab Bwee Gee juga menjadi kesempatan untuk mempererat hubungan antarwarga Tionghoa di Kudus dan masyarakat luas.
Perayaan ini diharapkan dapat memperkenalkan kebudayaan Tionghoa kepada khalayak umum, serta menjadi bagian penting dalam keragaman budaya di Kota Kretek.
Dengan kehadiran berbagai patung dewa dan ogoh-ogoh Sun Go Kong, diharapkan perayaan Bwee Gee tahun ini akan semakin memperkaya khazanah budaya Tionghoa di Kudus serta menjadi ajang untuk mempererat rasa persaudaraan antarwarga. (J05/A01)
