Jurnalpantura.id, Kudus – Dalam upaya mendukung kesehatan mental siswa, SMA PGRI Kaliwungu, Kudus, menggelar program art terapi yang berlangsung selama beberapa sesi.
Program ini dirancang untuk memberikan ruang aman bagi siswa dalam mengekspresikan emosi mereka melalui seni.
Dengan durasi 40 menit hingga 1 jam per sesi, program ini berhasil menarik perhatian siswa, yang jumlah pesertanya terus bertambah setiap harinya.
Meningkatkan Kesejahteraan Mental Melalui Ekspresi Seni
Art terapi merupakan metode terapi yang menggunakan seni sebagai media untuk mengatasi berbagai masalah psikologis. Di SMA PGRI Kaliwungu, kegiatan ini melibatkan aktivitas seperti melukis, menggambar, dan membuat kerajinan tangan.
Proses kreatif ini tidak hanya membantu siswa mengungkapkan perasaan mereka, tetapi juga menjadi sarana untuk merenung dan memahami diri sendiri.
Fasilitator program, Fitri Eka Umaida dan Alfi Nurul Hidayah, menjelaskan bahwa seni dapat menjadi alat yang efektif untuk mendeteksi dan menangani berbagai masalah kesehatan mental.
“Selama program berlangsung, kami menemukan berbagai macam masalah yang dihadapi siswa, mulai dari kecemasan, stres akademik, hingga perasaan kurang percaya diri. Seni memberikan mereka cara untuk mengekspresikan hal-hal yang sulit diungkapkan dengan kata-kata,” ujarnya.
Antusiasme Peserta yang Terus Bertambah
Seiring berjalannya waktu, jumlah siswa yang berpartisipasi dalam program ini terus meningkat. Hal ini menunjukkan betapa besarnya kebutuhan akan kegiatan yang mendukung kesehatan mental di kalangan remaja.
Salah satu siswa yang mengikuti program ini mengungkapkan bahwa art terapi memberikan dampak positif bagi dirinya.
“Melalui menggambar, saya bisa meluapkan perasaan saya tanpa harus berbicara. Saya merasa lebih tenang dan percaya diri setelah mengikuti program ini,” ungkapnya.
Siswa lain menambahkan bahwa kegiatan ini juga membantunya untuk lebih memahami emosi yang ia rasakan dan bagaimana cara mengelolanya.
Beragam Masalah, Beragam Solusi
Dari hasil program ini, terungkap bahwa setiap siswa menghadapi masalah yang berbeda-beda. Ada yang mengalami tekanan akibat tuntutan akademik, konflik dalam keluarga, hingga rasa isolasi sosial.
Melalui karya seni yang mereka hasilkan, siswa mampu menunjukkan perasaan terdalam mereka, yang kemudian menjadi bahan diskusi untuk mencari solusi.
Fasilitator program mencatat bahwa banyak siswa yang merasa lebih lega setelah mengikuti sesi ini.
“Seni adalah media yang universal. Tanpa harus berbicara banyak, siswa bisa menyampaikan apa yang mereka rasakan. Ini menjadi langkah awal yang sangat penting untuk membantu mereka,” tambah Alfi Nurul Hidayah.
Dukungan Pihak Sekolah
Kepala Sekolah SMA PGRI Kaliwungu Istikah, memberikan apresiasi tinggi terhadap pelaksanaan program ini.
“Kami sangat mendukung kegiatan yang memberikan dampak positif bagi kesehatan mental siswa. Dengan adanya art terapi, siswa memiliki ruang untuk mengekspresikan diri mereka dengan cara yang kreatif dan menyenangkan. Kami berharap program ini dapat terus berlanjut di masa depan,” katanya.
Harapan dan Langkah ke Depan
Program art terapi ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi siswa, tetapi juga menjadi inspirasi bagi sekolah lain untuk mengadopsi kegiatan serupa.
Dalam dunia pendidikan yang semakin kompetitif, penting untuk memberikan perhatian pada kesehatan mental siswa sebagai bagian dari proses belajar-mengajar yang holistik.
Dengan hasil yang positif, program ini diharapkan dapat terus dikembangkan, baik dari segi materi maupun pelibatan pihak eksternal seperti psikolog atau seniman profesional. Langkah ini akan memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan manfaat maksimal dari program ini.
SMA PGRI Kaliwungu, Kudus, telah menunjukkan bahwa seni dapat menjadi alat yang kuat untuk mendukung kesehatan mental siswa. Dengan komitmen yang terus berlanjut, program ini akan menjadi tonggak penting dalam menciptakan lingkungan sekolah yang lebih sehat dan mendukung bagi generasi muda.
Artikel ini ditulis Fitri Eka Umaida dan Alfi Nurul Hidayah, Mahasiswa Fakultas Psikologi, Universitas Muria Kudus