Warganet Anggap Pengecetan Batu Sungai Rahtawu Sebagai Vandalisme

- Jurnalis

Senin, 9 Juli 2018 - 12:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jurnalpantura.Com, Kudus – Kontroversi dicatnya batu-batu besar di Sungai daerah Malang beberapa waktu lalu, kini terjadi di Kabupaten Kudus.

Sejumlah batu besar dikawasan Sungai Rahtawu, Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus juga di cat dengan warna warna.

Banyak warganet yang menghujat pengecetan batu-batu besar di Sungai Rahtawu, bahkan ada sebagian warganet menganggap pewarnaan batu tersebut dianggap sebagai Vandalisme.

Vandalisme menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah “perbuatan merusak dan menghancurkan hasil karya seni dan barang berharga lainnya (keindahan alam dan sebagainya)” atau “perusakan dan penghancuran secara kasar dan ganas”.

Jika di Malang tujuan dicatnya batu-batu besar oleh pemerintah setempat dengan tujuan untuk menekan aksi penambangan liar, belum diketahui jelas motif batu-batu besar di kawasan sungai Rahtawu juga dicat dengan warna-warni.

Kemungkinan besar hanya sebagai daya tarik untuk mendatangkan wisatawan.

Foto batu bercat warna-warni itu sudah tersebar luar di media sosial. Foto ini dijumpai diposting di Instagram oleh akun @Sekitar Kudus. Di dalam foto terlihat pengunujung yang sedang duduk berpose di batu-batu bercat warna warni.

Baca Juga :  Disbudpar Kudus Persiapkan Kaula Muda sebagai Pemandu sekaligus Promotor Wisata

“Bisa bantu mengingatkan pengelola tentang kerusakan lingkungan,  ini sangat sungguh kebablasan atau sekalian lapor ke dinas pariwisata,” tulis akun Navies16.

Senada juga ditulis akun @Rose shot. Akun tersebut dalam cuitannya menilai pengeceatan batu-batu itu berlebihan.  Ia juga menuding aksi pengeceatan batu-batu alam itu sebagai bentuk vandalisme.

” Terlalu memaksakan massive,  vandalisme,  yen dicoret-coret ora oleh,  yen diwarnai oleh?? Ibarat wong wedok awak e ora ireng,  ora puteh,  nanging wedakan diwedaki kandel. Sedeh ngrasakke,” tulisnya.

Foto dengan latarbelakang yang sama juga diposting akun instagram Visitrahtwu. Di dalam akun itu terlihat seorang wanita yang tengah berpose di atas batu bercat warna-warni.

Hingga Senin 09/07/2018 siang, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kudus Yuli Kasiyanto belum memberikan keterangannya terkait pewarnaan batu-batu besar di Sungai Rahtawu.

Berita Terkait

Tahun 2025, Disbudpar Kudus Fokus Kembangkan Wisata Lokal dan Benahi Infrastruktur
Tembus Empat Juta Wisatawan di 2024, Realisasi PAD Kudus Sentuh Rp 3,7 Miliar
Disbudpar Kudus Siapkan Pameran Nasional untuk Dongkrak Sektor Wisata di 2025
Pengunjung Naik hingga 30 Persen saat Libur Nataru, Destinasi Wisata Lereng Gunung Muria Jadi Jujugan Favorit di Kudus
Liburan Tahun Baru Seru di Kudus: Wisata Air, Alam, Kuliner, dan Edukasi Menanti
Seribuan Wisatawan Kunjungi Museum Jenang Kudus saat Momentum Libur Natal
Museum Jenang Hadirkan Spot Baru Akulturasi Budaya Menara Kudus Sambut Libur Nataru
Libur Nataru di Kudus Ramai Wisatawan, Resort Pijar Park Jadi Daya Tarik di Lereng Muria
Berita ini 23 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 6 Januari 2025 - 16:15 WIB

Tahun 2025, Disbudpar Kudus Fokus Kembangkan Wisata Lokal dan Benahi Infrastruktur

Sabtu, 4 Januari 2025 - 15:33 WIB

Tembus Empat Juta Wisatawan di 2024, Realisasi PAD Kudus Sentuh Rp 3,7 Miliar

Sabtu, 4 Januari 2025 - 14:47 WIB

Disbudpar Kudus Siapkan Pameran Nasional untuk Dongkrak Sektor Wisata di 2025

Jumat, 3 Januari 2025 - 17:59 WIB

Pengunjung Naik hingga 30 Persen saat Libur Nataru, Destinasi Wisata Lereng Gunung Muria Jadi Jujugan Favorit di Kudus

Senin, 30 Desember 2024 - 15:31 WIB

Liburan Tahun Baru Seru di Kudus: Wisata Air, Alam, Kuliner, dan Edukasi Menanti

Berita Terbaru

Kesepakatan Ketua RW Desa Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus (Foto:istimewa)

Lingkungan

Warga Ancam Tutup TPA Tanjungrejo, Sam’ani Bakal Carikan Solusi

Selasa, 14 Jan 2025 - 19:52 WIB