Tradisi Syawalan di Sendang Jodo Kudus: Menjaga Warisan Budaya dan Mitos Perjodohan

- Jurnalis

Selasa, 8 April 2025 - 12:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tradisi Kupatan di Sendang Jodo, Dukuh Jambean, Desa Purworejo, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Senin, 7 April 2025. (Foto: JP)

Tradisi Kupatan di Sendang Jodo, Dukuh Jambean, Desa Purworejo, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Senin, 7 April 2025. (Foto: JP)

Jurnalpantura.id, Kudus – Tradisi Syawalan di Sendang Jodo masih dilestarikan dengan antusias Dukuh Jambean, Desa Purworejo, Kecamatan Bae, Kudus. Ribuan masyarakat turut menyemarakkan tradisi yang digelar pada Senin, 7/4/2025.

Mereka juga ada yang berasal dari luah daerah, dan datang untuk mengikuti prosesi kirab dan doa bersama di kompleks Sendang Jodo, yang dipercaya memiliki kekuatan mistik, terutama dalam hal jodoh dan rezeki.

Kirab dimulai dari Masjid Al-Hikmah Jambean. Warga mengarak gunungan ketupat dan lepet. Kemudian, mereka melanjutkan perjalanan menuju Sendang Jodo untuk melaksanakan doa bersama di petilasan yang dipercaya sebagai tempat mandi bidadari.

Purwati (49), warga asli Jambean, mengenang bahwa tradisi ini telah dilaksanakan sejak Ia kecil. Menurutnya, tradisi ini lebih dari sekadar budaya, melainkan juga mengandung nilai spiritual yang diyakini oleh masyarakat Jambean.

“Banyak yang datang ke sendang untuk cuci muka atau mandi, berharap dapat jodoh,” ujarnya.

Kepala Desa Purworejo, Noor Chamid menerangkan, menurut cerita yang berkembang, mitos tentang Sendang Jodo bermula dari kisah dua bidadari yang turun dari kayangan, yaitu Den Ayu Sunti dan Den Ayu Tarwiyah.

Baca Juga :  Sambut Wakil Ketua MK, Bupati Kudus Dukung Pendidikan Politik untuk Pemilu yang Kondusif

“Den Ayu Sunti mengucapkan siapa pun yang membasuh muka atau mandi di sendang ini akan dimudahkan jodohnya. Yang sudah menikah, bisa awet muda dan dilancarkan rezekinya,” jelas Noor Chamid.

Masyarakat setempat meyakini bahwa siapa saja yang mengikuti tradisi ini akan memperoleh berkah. Banyak yang telah membuktikan bahwa setelah berkunjung ke Sendang Jodo, mereka menemukan jodoh atau mengalami kelancaran dalam urusan rezeki.

Camat Bae, Amin Rahmat, memberikan apresiasi terhadap tradisi tersebut. Menurutnya, tradisi ini bisa menjadi magnet wisata lokal yang unik, karena mengandung unsur mistik, seni kirab, dan nilai kebersamaan yang kental di tengah masyarakat.

“Sendang Jodo menyimpan potensi budaya dan pariwisata yang kuat jika dikemas dengan baik,” katanya.

Selain prosesi kirab dan doa bersama, warga juga menggelar pertunjukan teatrikal yang menceritakan kisah bidadari. Pertunjukan ini memberikan nilai artistik dalam upaya pelestarian mitos lokal.

Dengan demikian, Sendang Jodo kini tidak hanya menjadi simbol kepercayaan, tetapi juga representasi budaya yang hidup berdampingan dengan perkembangan zaman. (J05/A01)

Berita Terkait

Kirab dan Ritual Sakral Umara dan Umari Meriahkan Tradisi Bulusan di Kudus
Bupati Sam’ani Intakoris Usulkan Tradisi Sewu Kupat Masuk Rekor MURI pada 2026
Parade Sewu Kupat di Kudus, “Ngalap Berkah” Sunan Muria pada Momentum Syawalan
Lebaran Ketupat di Kudus, Empat Tradisi Meriahkan Perayaan Kupatan pada 7 April 2025
Tradisi Dandangan Resmi Dibuka, Ratusan PKL Padati Jalan Sunan Kudus
Tanpa Gebyar, Malam Sincia di Kelenteng Hok Hien Bio Kudus Akan Digelar Khidmat dengan Sembahyang Bersama
450 PKL Bakal Ramaikan Tradisi Dandangan di Kudus Mulai 19 Februari
Disdag Kudus Mulai Buka Pendaftaran Lapak Pekan Raya Tradisi Dandangan
Berita ini 26 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 8 April 2025 - 12:14 WIB

Tradisi Syawalan di Sendang Jodo Kudus: Menjaga Warisan Budaya dan Mitos Perjodohan

Senin, 7 April 2025 - 16:34 WIB

Kirab dan Ritual Sakral Umara dan Umari Meriahkan Tradisi Bulusan di Kudus

Senin, 7 April 2025 - 15:05 WIB

Bupati Sam’ani Intakoris Usulkan Tradisi Sewu Kupat Masuk Rekor MURI pada 2026

Senin, 7 April 2025 - 14:27 WIB

Parade Sewu Kupat di Kudus, “Ngalap Berkah” Sunan Muria pada Momentum Syawalan

Jumat, 4 April 2025 - 13:38 WIB

Lebaran Ketupat di Kudus, Empat Tradisi Meriahkan Perayaan Kupatan pada 7 April 2025

Berita Terbaru

Ilustrasi. Guru Swasta di Kabupaten Kudus. (Foto: J05)

pendidikan

Pemkab Kudus Targetkan Program HKGS Rp 1 Juta Cair Mulai Juni 2025

Selasa, 29 Apr 2025 - 13:49 WIB