Jurnalpantura.id, Kudus – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kudus akan dimulai pada 13 Januari 2025. Meskipun demikian, pada kick-off pertama, tidak semua sasaran program dapat tercapai.
Komandan Kodim 0722/Kudus, Letkol Inf. Hermawan Setya Budi, mengungkapkan bahwa pada pelaksanaan pertama ini, hanya 3.400 siswa dari 20 sekolah yang tersebar di Kecamatan Mejobo yang menjadi sasaran.
Program MBG yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto ini, direncanakan untuk menjangkau sekitar 122.000 sasaran untuk wilayah Kabupaten Kudus, yang mencakup pelajar dari KB hingga SMA, santri pondok pesantren, serta ibu hamil dan balita.
“Untuk pelaksanaan tanggal 13 Januari nanti, sasaran pertama akan mencakup 3.400 individu, terdiri dari 12 SD, dan 8 TK dan KB,” ujar Dandim Hermawan, Rabu, 8/1/2025.
Menu yang disediakan pada kick-off pertama ini akan diproduksi di Pondok Pesantren Nashrul Ummah Mejobo, yang merupakan satu-satunya Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur sehat MBG yang ada di Kudus.
Namun, Letkol Inf. Hermawan mengungkapkan kendala terkait dengan cakupan jangkauan dapur sehat tersebut. Saat ini, dapur sehat di Mejobo hanya mampu mengakomodasi sasaran dengan radius 1,7 kilometer.
Oleh karena itu, diperlukan penambahan dapur-dapur lainnya agar program MBG dapat meluas ke wilayah Kabupaten Kudus secara lebih efektif. Pihaknya juga tengah mempertimbangkan penggunaan lokasi Kodim lama di Kecamatan Jati sebagai salah satu SPPG.
“Diperlukan setidaknya 88 SPPG untuk mencakup seluruh sasaran yang ada di Kabupaten Kudus. Kami saat ini tengah memeriksa tiga lokasi di Kecamatan Bae, Kaliwungu, dan Dawe untuk dijadikan dapur MBG,” tambah Hermawan.
Letkol Inf. Hermawan juga menjelaskan bahwa pihaknya berencana menggandeng mitra dari sektor swasta yang ingin berpartisipasi dalam program MBG ini.
Dengan cara ini, pengadaan dapur atau SPPG dapat dilakukan dengan skema mandiri, di mana pihak swasta dapat menyediakan lahan untuk dijadikan tempat produksi menu MBG.
Skema kerja sama tersebut akan dilakukan melalui MoU atau kesepakatan bersama dengan izin dari Badan Geologi Nasional (BGN).
Sebagai tim pengawas, Kodim 0722/Kudus akan terus memastikan bahwa setiap tahapan dalam pelaksanaan program MBG berjalan sesuai dengan rencana, mulai dari persiapan hingga evaluasi.
“Kami siap mengawasi dan memastikan program MBG berjalan dengan baik, agar kebutuhan gizi untuk masyarakat Kudus bisa terpenuhi secara merata,” tutup Dandim. (J05/A01)