Jurnalpantura.id, Kudus – Suasana perayaan Kupatan di Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan, Kudus, semakin semarak dengan penampilan atraktif kelompok barongan anak dari Anak Macan Garong Budoyo pada Minggu sore (6/4/2025).
Pertunjukan yang digelar di area prapatan Ngeseng, Dukuh Ngelo RT 2 RW IV tersebut berhasil mencuri perhatian para pengunjung yang memadati lokasi di hari kedua rangkaian kegiatan.
Dipimpin oleh Supri, kelompok seni tradisional yang berasal dari Dukuh Krajan RT 2 RW 1 Desa Karangrowo ini menjadi bukti bahwa warisan budaya masih tetap lestari di tangan generasi muda.
“Kami sengaja menampilkan barongan anak untuk menanamkan kecintaan terhadap budaya sejak usia dini. Ini penting agar anak-anak tidak hanya akrab dengan budaya asing, tetapi juga bangga terhadap budaya lokal,” ujar Aldi Santoso, salah satu panitia kegiatan.
Lebih lanjut, Aldi berharap inisiatif ini bisa menjadi pemicu bagi desa-desa lain agar turut mengangkat potensi seni tradisional yang ada di daerah masing-masing.
“Selain sebagai hiburan, penampilan ini juga menjadi media edukasi agar anak-anak berani tampil dan menghargai kekayaan budaya sendiri,” tambahnya.
Event Kupatan yang berlangsung selama dua hari sejak Sabtu (5/4) ini merupakan hasil kolaborasi antara Pokdarwis dan BUMDes Karangrowo Makmur.
Beragam kegiatan disuguhkan untuk memeriahkan acara, mulai dari wahana permainan air, stand UMKM, kuliner khas desa, hingga hiburan layar tancap dan penampilan musik langsung.
Salah satu daya tarik utama adalah wahana susur sungai yang menawarkan pengalaman menyenangkan dengan perahu bebek dan perahu motor.
Empat unit perahu disediakan untuk dua orang dan dua lainnya untuk empat orang dengan harga tiket Rp5.000 untuk perahu bebek dan Rp10.000 untuk perahu motor.
“Wahana ini kami kelola langsung di bawah Pokdarwis Karangrowo Makmur dengan dukungan dari BUMDes. Harapannya, bisa berkembang menjadi alternatif wisata unggulan di wilayah Undaan,” jelas Aldi.
Selain menjadi ajang hiburan, kegiatan ini juga menjadi wadah penguatan ekonomi desa. Keterlibatan pelaku UMKM, sajian kuliner lokal, dan berbagai produk kreatif warga memberikan dampak positif bagi perputaran ekonomi di Karangrowo.
“Melalui sinergi antara unsur budaya, pariwisata, dan ekonomi, kami ingin menunjukkan bahwa desa juga mampu menjadi pusat kegiatan yang dinamis dan bermanfaat bagi masyarakat,” tutup Aldi. (J02/A01)