Jurnalpantura.id, Kudus – Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, terus menunjukkan daya tariknya sebagai tujuan wisata dan penyelenggaraan event olahraga. Hal itu tercermin dari meningkatnya tingkat penghunian kamar (TPK) hotel bintang maupun nonbintang yang tercatat sejak akhir 2024 hingga Februari 2025.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kudus, Eko Suharto, menjelaskan bahwa kenaikan TPK mulai terlihat sejak Desember 2024 dengan angka 25,91 persen. Kemudian naik menjadi 26,23 persen pada Januari 2025, dan kembali meningkat pada Februari 2025 menjadi 27,53 persen.
“Peningkatan ini salah satunya dipicu oleh beberapa event olahraga seperti audisi penerimaan atlet bulu tangkis dan seleksi sepak bola wanita. Selain itu, kunjungan wisata religi ke makam Sunan Kudus dan Sunan Muria juga memberikan kontribusi signifikan,” ungkap Eko, Rabu (9/4/2025).
Meski TPK mengalami kenaikan, Eko mencatat bahwa rata-rata lama menginap justru cenderung menurun. Pada Januari 2025, lama menginap tercatat 1,05 hari, lalu turun menjadi 1,03 hari di Februari 2025.
“Untuk hotel nonbintang, rata-rata lama menginap tetap stabil di angka 1,03 hari. Namun untuk hotel bintang justru mengalami penurunan dari 1,09 hari di Januari menjadi 1,02 hari pada Februari 2025,” jelasnya.
Meski demikian, menurut Eko, tren naiknya hunian hotel ini mengindikasikan bahwa Kudus semakin dilirik sebagai destinasi wisata dan kegiatan skala nasional. Ia menilai jika durasi menginap bisa ditingkatkan, maka dampak ekonominya akan lebih besar.
“Semakin lama tamu menginap, maka potensi pengeluaran juga meningkat. Hal ini bisa memberikan multiplier effect yang positif terhadap pendapatan masyarakat,” tandasnya.
Dengan berbagai event dan potensi wisata yang dimiliki, Kudus berpeluang besar untuk terus mendorong sektor pariwisata dan meningkatkan okupansi hotel ke depan. (J02/A01)