Jurnalpantura.id, Kudus – Lazismu Jawa Tengah menggelar Rapat Koordinasi Khusus (Rakorsus) untuk membahas strategi penghimpunan, pengelolaan, serta pelaporan program Zakat, Infak, Sedekah (ZIS), dan Qurban 1446 H.
Kegiatan ini dilaksanakan di Kabupaten Kudus dan dibuka langsung oleh Sekretaris Lazismu Pusat, Gunawan Nur Hidayat, didampingi oleh Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, A. Hasan Asy’ari Ulama’i, serta Ketua Badan Pengurus Lazismu Jawa Tengah, Dwi Swasana Ramadhan.
Rapat koordinasi ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kudus, Noor Muslikan, dan sejumlah manajer serta kepala kantor layanan Lazismu dari berbagai daerah di Jawa Tengah.
Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, Sabtu-Minggu, 8-9/2/2025, dengan tujuan utama untuk menyusun strategi yang lebih matang dalam menghimpun dana dan menyelenggarakan program-program unggulan seperti Ramadhan dan Qurban.
Dalam sambutannya, Ketua Badan Pengurus Lazismu Jawa Tengah Dwi Swasana Ramadhan menegaskan pentingnya rapat koordinasi ini sebagai ajang evaluasi dan penguatan strategi.
“Kepercayaan, kontribusi, dan kerja sama yang luar biasa telah memungkinkan kita untuk terus mengembangkan dakwah serta membantu para penerima manfaat,” ujar Dwi dalam sambutannya, mengapresiasi semangat kerja keras seluruh elemen Lazismu.
Dwi juga mengungkapkan target penghimpunan program Ramadhan dan Qurban tahun ini mencapai Rp 143 miliar. Angka ini terdiri dari target Ramadhan sebesar Rp 67 miliar, program RendangMu sebesar Rp 7 miliar, dan Qurban Pak Kumis sebesar Rp 69 miliar.
“Momentum ini perlu kita jaga dan kembangkan agar strategi ke depan semakin matang. Jika kita berhasil mengoptimalkan dua momentum ini, maka target tahunan dapat lebih mudah tercapai,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Lazismu Pusat, Gunawan Nur Hidayat memberikan apresiasi terhadap langkah-langkah yang telah diambil oleh Lazismu Jawa Tengah.
Ia mengakui bahwa inisiatif Jawa Tengah yang telah memulai penghimpunan sejak Syawal hingga Zulhijjah memberikan dampak positif dalam pencapaian target.
“Strategi ini menunjukkan keunggulan dalam penghimpunan zakat dan qurban yang mampu memanfaatkan waktu dengan baik,” ungkap Gunawan.
Selain membahas strategi penghimpunan, rapat ini juga menyoroti pentingnya digitalisasi dalam pengelolaan zakat dan qurban. Gunawan menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat agar mereka lebih memahami prinsip-prinsip syariah dalam berzakat dan berqurban.
“Konsistensi dalam perencanaan dan evaluasi sangat penting. Kita harus selalu mengikuti tren mingguan, memahami perilaku muzakki, dan melakukan riset kompetitor agar Lazismu tetap menjadi pilihan utama masyarakat,” tutupnya. (J05/A01)