Jurnalpantura.id, Kudus – Bupati Kudus terpilih, Samani Intakoris, mengungkapkan keinginannya untuk mendirikan museum yang didedikasikan bagi Sunan Kudus.
Rencana ini muncul dalam kegiatan Diskusi Kebudayaan Menyongsong 500 Tahun Kudus yang diadakan Yayasan Al-Manar di Muntira Skin Care, Senin 24/12/2024 malam.
Diskusi tersebut juga dihadiri oleh wakil bupati terpilih, Bellinda Birton.
Dalam sambutannya, Samani menyampaikan bahwa diskusi kebudayaan seperti ini penting untuk terus mengenang sejarah dan peran besar Sunan Kudus dalam membangun peradaban Kota Kretek.
Filosofi Gusjigang (Bagus, Ngaji, Dagang) yang diwariskan Sunan Kudus dinilai sebagai fondasi kehidupan masyarakat Kudus hingga saat ini.
“Segala yang telah dicontohkan dan dilakukan Sunan Kudus menjadi dasar kehidupan warga Kudus. Namun, diskusi mendalam tentang peran dan pengaruh beliau terhadap perkembangan Kudus masih perlu terus dilakukan,” ujar Samani.
Ia menegaskan bahwa perlu ada langkah konkret untuk mendokumentasikan sejarah ini dalam bentuk museum. Menurutnya, museum tersebut bisa menjadi pusat edukasi dan pelestarian nilai budaya bagi generasi mendatang.
“Kami ingin belajar lebih banyak tentang Sunan Kudus. Dengan adanya museum, masyarakat bisa lebih mengenal sejarah dan nilai-nilai yang beliau wariskan,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Diskusi, Mahesa Agni, menyambut baik ide tersebut. Ia juga menyoroti perlunya revisi terhadap hari jadi Kudus yang selama ini dinilai belum sesuai dengan prasasti yang ada di Menara Kudus.
Berdasarkan prasasti tersebut, Hari Jadi Kudus jatuh pada 19 Rajab 956 Hijriah, yang jika dikonversikan ke kalender Masehi, bertepatan dengan 23 Agustus 1549.
“Kami berharap pada tahun 2025 revisi ini bisa dilakukan dengan dasar kajian akademis yang kuat. Dengan begitu, Kudus bisa memiliki landasan sejarah yang lebih akurat dan terverifikasi,” kata Mahesa.
Rencana pendirian museum dan revisi hari jadi Kudus ini diharapkan menjadi langkah awal dalam memperkuat identitas budaya Kudus serta melestarikan warisan Sunan Kudus untuk generasi mendatang. (J02/A01)