Jurnalpantura.id, Kudus – Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus menggelar persiapan khusus untuk mengantisipasi lonjakan pengunjung di sejumlah obyek wisata.
Plt Kepala Bidang Pariwisata Disbudpar Kudus, Esti Aristiana Sukmawati menyebut, Tim Satuan Tugas (Satgas) Wisata yang terdiri dari delapan anggota telah disebar di beberapa titik destinasi wisata, terutama tempat wisata berbasis air.
Esti mengungkapkan, sejumlah kawasan wisata di Kudus dianggap rawan mengalami keramaian tinggi, khususnya di area wisata air seperti di Desa Rahtawu yang memiliki sejumlah sungai, serta di Desa Colo yang terkenal dengan Air Terjun Montel.
“Selain itu, objek wisata waterboom yang dikelola secara swasta juga akan menjadi perhatian utama bagi tim satgas untuk memastikan keselamatan pengunjung,” tuturnya.
Dalam menghadapi potensi lonjakan pengunjung selama libur Nataru, Disbudpar Kudus telah berkoordinasi dengan pelaku usaha wisata setempat.
Koordinasi ini bertujuan untuk menyusun skema antisipasi, terutama mengenai peningkatan jumlah pengunjung dan kesiapsiagaan terhadap bencana alam yang mungkin terjadi di desa-desa wisata yang rawan bencana.
Esti menambahkan, secara umum, teknis persiapan untuk libur Nataru tahun ini hampir serupa dengan tahun-tahun sebelumnya, namun ada beberapa penambahan sarana dan prasarana (sarpas) penunjang. Hal ini terutama terkait dengan antisipasi cuaca yang kurang menentu dan curah hujan yang semakin tinggi.
“Kami juga akan memperkuat monitoring di lapangan agar kondisi Desa Tangguh Bencana tetap terjaga dengan baik,” tambahnya.
Disbudpar Kudus juga menjalin kerja sama dengan TNI dan BPBD Kudus. Tim gabungan ini akan melakukan penjagaan dengan durasi dan jadwal yang telah disepakati bersama untuk memastikan kenyamanan dan keamanan pengunjung di lokasi wisata.
“Memasuki musim hujan, tim satgas akan lebih intens melakukan kunjungan langsung ke obyek wisata air, mengingat potensi bahaya yang lebih tinggi pada tempat-tempat tersebut,” ujarnya.
Esti berharap, dengan adanya persiapan matang ini, kolaborasi yang erat antar pelaku usaha wisata dapat tercipta, sehingga dapat menciptakan pengalaman liburan yang aman dan nyaman bagi para pengunjung.
Ia menegaskan bahwa tujuan utama dari persiapan ini adalah untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pariwisata yang berkelanjutan serta memastikan pengunjung dapat menikmati liburan dengan rasa aman dan tenang. (J05/A01)