Jurnalpantura.id, Kudus – Suasana meriah menyelimuti Kelenteng Hok Hien Bio, Kabupaten Kudus, saat perayaan Cap Go Meh pada Rabu (12/2/2025).
Berbagai atraksi budaya seperti barongsai, liong, wushu, dan taichi membuat acara semakin semarak.
Warga Tionghoa dan masyarakat umum tampak antusias menyaksikan pertunjukan yang menjadi puncak perayaan Tahun Baru Imlek ini.
Sejak sore, halaman kelenteng mulai dipadati pengunjung. Penampilan barongsai yang lincah serta atraksi wushu yang penuh ketangkasan mengundang decak kagum. Suara tabuhan genderang semakin menambah kemeriahan suasana, sementara gerakan anggun dalam seni taichi memberikan nuansa keindahan tersendiri.
Salah seorang Panitia, Harjana Wijaya, menjelaskan bahwa Cap Go Meh merupakan malam ke-15 setelah Tahun Baru Imlek dan menjadi penutup rangkaian perayaannya.
“Cap Go Meh adalah puncak perayaan Imlek. Ini menjadi momen untuk saling mengucapkan selamat dan mempererat kebersamaan. Dalam budaya kami, ini seperti Lebaran Kupat bagi umat muslim,” ujarnya.
Selain atraksi budaya, perayaan ini juga identik dengan tradisi menyantap lontong Cap Go Meh. Hidangan khas ini terdiri dari lontong, tahu, opor ayam, dan kuah santan, yang dipercaya melambangkan keberkahan dan kesejahteraan.
Harjana berharap melalui perayaan ini, masyarakat dapat terus menjaga persaudaraan dan hidup dalam harmoni.
“Semoga kita semua diberikan kesehatan, rezeki yang berlimpah, dan kehidupan yang damai. Kami ingin masyarakat Kudus selalu rukun dan sejahtera,” harapnya.
Perayaan Cap Go Meh di Kelenteng Hok Hien Bio menjadi bukti bahwa tradisi tetap terjaga dan mampu menyatukan masyarakat dari berbagai latar belakang. (J02/A01)