Jurnalpantura.id, Kudus – Ngaji kebangsaan bertema “Merajut Kebangsaan Melalui Islam Rohmatan Lil’Alamin” diselenggarakan oleh Yayasan Universitas Muria Kudus (UMK) menghadirkan DR Ngatawi Al Zastrow. Jum’at 14/09/2018.
Ngaji kebangsaan bertujuan mengajarkan cinta tanah air dan bangsa yang bertujuan untuk mempererat tali silahturahmi, karenanya salah satu hikmah dari sholawat nariyah adalah untuk menciptakan jiwa dan hati terasa lembut serta jiwa yang tenang dan yang biasa tidak sholawat jiwanya akan berontak berontak.
Hal tersebut disampaikan oleh DR Ngatawi Al Zastrow dalam Acara Ngaji Kebangsaan di halaman gedung rektorat kampus yang berada di Desa Gondangmanis Kecamatan Bae Kabupaten Kudus.
Ngaji kebangsaan yang tidak hanya dihadiri oleh Rektor UMK, DR. Suparnyo, para Wakil Rektor dan Dosen serta para pengurus Yayasan Pembina UMK, namun juga tampak Wakil Bupati Kudus terpilih Hartopo dan Wakapolres Kudus Kompol M Ridwan.
Dilanjutkannya, “Untuk itu dengan berzikir akan menyejukkan hati dan sejarah wali songo dalam menyebarkan syiar agama Islam dengan nyayian dan zikir yang menyejukkan hati. Untuk mengajarkan rukun Islam Sunan Bonang menciptakan lagu Lir ilir yaitu untuk mengajarkan keiklasan dalam bekerja dan akan mendapatakan kemuliaan,” tuturnya dihadapan civitas akademika dan undangan yang hadir.
Keikhlasan di ibaratkan seperti pengantin baru yaitu bekerja tanpa imbalan dan tidak mau di ketahui oleh orang lain.
“Lagu lir ilir mencerminkan Al-Quran dan Hadis seperti Pancasila juga mengajarkan kebaikan dalam kehidupan serta saling toleransi antar umat beragama. Indonesia bermacam macam suku dan agama yang harus kita rawat dengan cara mengamalkan Pancasila dalam perilaku kehidupan sehari hari sehingga kehidupan makin tentram,” ujar Ketua Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) PBNU.
Menegakkan NKRI hukumya wajib karena sesuai dengan ajaran syareat Islam.
“Maka beragamalah yang enak tapi jangan seenaknya,” pungkas mantan asisten pribadi mantan Presiden RI ke empat Gus Dur dan pimpinan kelompok musik Ki Ageng Ganjur ini.
Sementara itu Rektor UMK DR Suparnyo, menyampaikan, Kebangsaan ini atas dasar pancasila dan harus kita pertahankan di implementasikan dalam kehidupan sehari hari.
“Jangan sampai nilai nilai Pancasila tergerus oleh globalisasi yang kita hadapi saat ini dan kita harus bisa menimba ilmu tanpa meninggalkan nilai nilai falsafah Pancasila. Dengan menghadapi Globalisasi ini nilai nilai pancasila jangan sampai tergerus dan jangan meninggalkann kearifan lokal Bangsa Indonesia,” terangnya.
Dirinya berharap cinta tanah air dan Bangsa jangan tergerus dengan pengaruh bangsa lain dan harus peduli dengan kelangsungan hidup suatu bangsa.
Wakil Bupati terpilih Hartopo yang sebentar lagi dilantik, pada kesempatan tersebut menyampaikan, Ngaji kebangsaan ini untuk menumbuhkan dan mempersatukan elemen bangsa Indonesia agar bersatu.
“Kami sangat mengapresiasi kepada penyelenggara yang telah sukses menggelar acara ini dan saya anggap pengajian ini sangat modern serta luar biasa. Mudah mudahan kegiatan ini akan menumbuhkan rasa cinta tanah air dan Bangsa kepada kita semua terutama generasi muda,” pesan Hartopo. (J02/A01)