JurnalPantura.id, Kudus – Ancaman penyebaran virus Avian Influenza (AI) atau flu burung kembali menjadi perhatian serius Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kabupaten Kudus.
Untuk mencegah potensi wabah, Dispertan mengintensifkan program vaksinasi gratis bagi unggas milik peternak rakyat non-industri, seperti bebek dan ayam petelur, yang menjadi tumpuan ekonomi keluarga di pedesaan.
Kepala Bidang Peternakan Dispertan Kudus, Arin Nikmah, menjelaskan bahwa vaksinasi ini merupakan bagian dari program proteksi dini terhadap penyakit unggas yang sangat menular dan mematikan tersebut.
“Virus flu burung atau AI ini sangat berbahaya. Dalam waktu singkat dan secara massal bisa membunuh unggas. Karena itu kami lakukan vaksinasi sebagai bentuk proteksi. Jika pun unggas terpapar, kekebalan tubuhnya akan lebih baik,” ujar Arin saat dikonfirmasi pada Rabu (28/5/2025).
Ia memaparkan bahwa gejala unggas yang terinfeksi AI umumnya menunjukkan kondisi tubuh lemas, kehilangan nafsu makan, serta mata dan mulut berair.
Yang paling mencolok adalah kematian mendadak dalam jumlah banyak dalam waktu singkat.
“Misalnya hari ini ada 10 ekor yang mati, maka biasanya akan disusul lebih banyak besok. Karena ini virus, tentu penularannya sangat cepat,” sebutnya.
Program vaksinasi ini menyasar peternak kecil yang telah mengajukan permohonan vaksinasi secara kolektif.
Setelah vaksinasi awal dilakukan oleh tim Dispertan, peternak diimbau untuk melanjutkan vaksinasi secara mandiri setiap enam bulan sekali demi menjaga kekebalan tubuh unggas secara berkelanjutan.
Arin menekankan bahwa langkah ini sangat penting tidak hanya untuk menjaga keberlangsungan usaha peternakan rakyat, tetapi juga untuk menghindari kerugian ekonomi yang bisa timbul akibat kematian massal ternak, dan dampak kesehatan lanjutan.
“Kami ingin unggas para peternak ini sehat dan produktif, sehingga hasil ternaknya bisa terus menopang perekonomian keluarga mereka,” tandasnya.
Sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi dinamika iklim dan mobilitas hewan ternak yang tinggi, Dispertan Kudus mengimbau para peternak untuk menjaga kebersihan kandang, melakukan pengawasan kesehatan ternak secara rutin, serta segera melaporkan ke dinas jika ditemukan gejala mencurigakan. (J07/A01)