Jurnalpantura.id, Kudus – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus berupaya menjaga stabilitas harga pangan selama Ramadan dengan menyalurkan subsidi bahan pokok.
Melalui Dinas Ketahanan Pangan, bantuan subsidi ini kembali disalurkan ke lima kabupaten/kota, termasuk Kabupaten Kudus, sebagai langkah intervensi terhadap lonjakan harga komoditas utama.
Di Kudus, tiga bahan pokok yang mendapatkan subsidi adalah beras, minyak goreng, dan bawang merah. Sebanyak 10 ton beras, 2.000 liter minyak goreng, dan 500 kilogram bawang merah didistribusikan kepada warga Kecamatan Kaliwungu dan Krandon, Kecamatan Kota.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah, Dyah Lukisari, menyampaikan bahwa program ini bertujuan untuk membantu masyarakat mendapatkan bahan pangan dengan harga lebih terjangkau, terutama menjelang Lebaran.
“Harga pangan cenderung meningkat selama Ramadan, terutama beras, minyak goreng, dan bawang merah. Oleh karena itu, pemerintah hadir untuk memberikan subsidi agar masyarakat tetap bisa mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga yang lebih murah,” ujarnya saat meninjau langsung penyaluran di Kantor Kecamatan Kaliwungu, Jumat (14/3/2025).
Dengan adanya subsidi ini, masyarakat dapat membeli bahan pokok dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan harga pasar.
Beras dijual seharga Rp 11.000 per kilogram atau Rp 55.000 per 5 kilogram, minyak goreng Rp 14.000 per liter, dan bawang merah Rp 32.000 per kilogram, jauh lebih murah dibandingkan harga pasar yang mencapai Rp 50.000 per kilogram untuk bawang merah.
Program subsidi pangan ini merupakan bagian dari anggaran sebesar Rp 5,7 miliar yang dialokasikan Pemprov Jateng sepanjang tahun 2025. Subsidi ini disalurkan dalam tiga tahap, yaitu menjelang Idulfitri, Iduladha, serta Natal dan Tahun Baru.
Sebelumnya, bantuan serupa telah diberikan kepada masyarakat di Wonosobo, Surakarta, dan Kendal pada tahap pertama. Kemudian, pada pekan pertama Ramadan, lima daerah lainnya seperti Purworejo, Kendal, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, dan Pemalang juga menerima bantuan dengan komoditas beras, minyak goreng, dan cabai.
Dyah menegaskan bahwa langkah ini menjadi salah satu upaya pemerintah dalam menekan inflasi akibat kenaikan harga pangan selama Ramadan.
Pemprov Jateng juga bekerja sama dengan Perseroda Jateng Agro Berdikari (JTAB) untuk memastikan ketersediaan stok pangan hingga menjelang Lebaran.
“Kami terus memantau harga komoditas pangan melalui sistem digital. Ketika ada lonjakan harga yang signifikan, kami segera melakukan intervensi agar masyarakat tetap bisa membeli dengan harga wajar,” jelasnya.
Untuk mendapatkan bahan pangan bersubsidi ini, masyarakat diwajibkan membawa fotokopi KTP dan dibatasi pembeliannya agar subsidi dapat merata.
Setiap warga hanya diperbolehkan membeli maksimal 10 kilogram beras, 2 liter minyak goreng, dan 1 kilogram bawang merah.
Pemprov Jateng memastikan bahwa stok pangan seperti beras, minyak goreng, cabai, bawang merah, dan bawang putih dalam kondisi aman.
Masyarakat diimbau untuk tidak panik dalam menghadapi lonjakan harga, karena pemerintah akan terus melakukan langkah-langkah stabilisasi agar harga tetap terkendali. (J02/A01)