Jurnalpantura.id, Kudus – Pemerintah pusat mengumumkan bila Hari Raya Idul Adha 1439 Hijriah jatuh pada hari Rabu tanggal 22 Agustus 2018. Lebaran haji ini juga dilakukan penyembelihan hewan kurban di seluruh dunia termasuk Indonesia. Nah, guna memastikan kelayakan dan kesehatan hewan kurban tersebut, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten melakukan pemeriksaan hewan ternak di pasar hewan jalan lingkar selatan desa Gulang kecamatan Mejobo, Senin 13/08/2018.
Pemeriksaan dipimpin langsung Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kudus, Catur Sulistiyanto S.Sos MM didampingi Dwi Listiyani ( Kasie Usaha Sarana dan Prasarana Peternakan), Sidi Pramono ( Kasie Produksi dan Kesehatan Hewan), drh Anton Cahyono ( veteriner bidang peternakan) dan Ipda Nur Alifi ( Kanit II Reskrim Polres Kudus) serta tim Bidang Peternakan Dispertanpangan Kudus).
“ Biasanya pada saat pemeriksaan pasti semuanya sehat karena sudah dipilih dari para penjual dengan tujuan untuk menarik pembeli. Nah, tadi kita temukan ada sapi yang kondisinya tidak sehat ,” ujar Catur Sulistiyanto saat masuk di baris los pertama pasar hewan Gulang.
Namun, sambungnya, tidak sehatnya sapi ini harus dilakukan pemeriksaan lebihlanjut. Apakah karena penyakit atau karena kelelahan setelah dari perjalanan. Sehingga bisa dilakukan langkah terapi agar bisa sehat kembali dan siap dijual sebagai hewan kurban.
Dijelaskan, pemeriksaan hewan ternak ini sudah dilakukan pada peternakan di wilayah Kabupaten Kudus sejak bulan maret lalu. Tujuannya apabila ditemukan ada hewan ternak sakit maka bisa secepatnya dilakukan pengobatan sehingga bisa digunakan ketika hari raya idul adha.
“ Langkah-langkah preventif untuk pelayanan agar masyarakat Kudus mendapatkan daging hewan kurban berkualitas terus kita lakukan. Nah, yang pemeriksaan di pasar hewan ini selain pada hewan ternak lokal yang mungkin terlewatkan juga pada hewan ternak dari luar kota. Nanti pada hari raya atau saat penyembelihan juga akan ada tim bidang peternakan yang berkeliling melakukan pemeriksaan ,” tuturnya.
Catur Sulistiyanto bersama tim melakukan pemeriksaan mulai dari depan yaitu los sapi, kemudian kerbau dan kambing.
Sidi Pramono, Kasie Produksi dan Kesehatan Hewan Bidang Peternakan, menambahkan bahwa jumlah kartu sehat yang terpasang hari ini mencapai 250 lembar. Namun masih akan dilanjutkan pemeriksaan dan pemasangan pada hari berikutnya.
“ Seperti disampaikan pak Kadin (Catur Sulistiyanto) tadi, bahwa kita harus memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat. Jadi warga benar-benar mengkonsumsi daging berkualitas karena hewan ternaknya saat hidup kondisinya sehat ,” tambah Sidi Pramono.
Selain itu pasar hewan, pihaknya juga melakukan pemeriksaan hewan ternak di peternakan Desa Gulang dan Pasuruan Lor. Sedangkan jenis sapi di desa Bacin dan Prambatan.
Sementara Dwi Listiyani, Kasie Usaha Sarana dan Prasarana Peternakan, mengungkapkan bahwa harga kambing saat ini perkilogram kondisi hidup Rp 45 ribu. Sapi jantan untuk hewan kurban perkilogram hidup harganya Rp 44 ribu. Sedangkan kerbau selain penjualan perkilogram hidup Rp 60 ribu juga ada sistem utuh satu ekor ( jogrokan).
“ Pedagang di pasar hewan ini memang khusus yang kerbau kebanyakan sistem jogrokan atau satu ekot utuh berdiri kemudian ditentukan harganya. Tadi kerbau paling besar misalnya, langsung dipatok harga Rp 43 juta. Kalau sapi yang paling besar beratnya 669 kilo seharga 29 juta.
Sedangkan kambing tadi paling besar Rp 4 jutaan. Sebagian besar masih berasal dari lokal kudus. Nanti kalau sudah mendekati hari idul adha biasanya makin banyak dari luar daerah ,” jelas Dwi Listiyani. (J09/A02)