Jurnalpantura.id, Kudus – Suara emas Endhah Endhayani, istri Bupati Kudus Sam’ani Intakoris menambah kemeriahan konser perdana Orkes Melayu (OM) Lorenza di Wana Wisata Pijar Park pada Jum’at 30/05/2025 malam.
Menyanyikan lagu Madu dan Racun, Endhah Endhayani atau lebih akrab disapa Mbk Iin berhasil menghipnotis dan mengajak ribuan pecinta musik berjoget bersama dengan iringan musik jaman dulu (Jadul) yang dibawakan oleh grup musik asal Sukoharjo, Jawa Tengah.
Tak hanya berjoget, pecinta lagu jadul berdandan dengan kostum-kostum unik khas tempo dulu.
Mereka membawa pernak-pernik khas retro seperti radio, ban bekas, gitar, rambut khas cutbrai, kacamata hingga topi dan dasi seperti halnya trend busana klasik zaman dulu.
OM Lorenza berhasil mengajak penonton untuk bernostalgia dengan lagu yang familiar di telinga pecintanya seperti singkong dan keju, terpaksa, tambal ban, judul-judulan, cinta sabun mandi, relakan aku, antara benci dan rindu, dan lainnya.

Bupati Kudus Sam’ani Intakoris yang turut hadir dan menemani istrinya menyanyi bersama di atas panggung mengaku menyukai musik tempo dulu dan senang konser ini bisa menghibur warga Kudus.
“Selain musik jadul, saya juga suka kuliner jadul, silakan dinikmati konser OM Lorenza ini dan bernyanyi bersama,” ajak Sam’ani.
Sam’ani mengajak penyuka musik jadul untuk bersama-sama menjaga ketertiban, agar konser malam ini bisa dinikmati hingga rampung.
Sementara Owner Pijar Fest, Muhammad Antono mengatakan bahwa konser musik jadul OM Lorenza ini berhasil menyedot sekitar 2.000an pecinta musik dangdut jadul.
Ia menyebut, penonton OM Lorenza malam ini, tak hanya dari Kudus, tetapi juga banyak dari luar kota seperti Bojonegoro, Salatiga, Pati, Jepara dan sekitarnya.
“Alhamdulillah konser malam ini sukses, dan para penonton terlihat puas menikmati suguhan musik jadul yang dibawakan OM Lorenza,” ujarnya usai konser.
Dengan durasi manggung dua jam, ia berharap konser musik OM Lorenza ini bisa menjadi ajang nostalgia sekaligus mempromosikan wisata di Pijar Park Desa Kajar, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus.
“Kami ingin menghadirkan musik jadul sebagai ajang nostalgia, menikmati musik dengan santai dan gembira bersama. Sekaligus promo wisata Pijar Park,” pungkasnya. (J02/A01)