Jurnalpantura.id, Kudus – Indonesia merupakan negara tropis yang kaya dengan sumber daya alam tak terkecuali kayu. Tanaman hutan tropis seperti kayu gempol, sonokeling, mahoni, trembesi serta tanaman keras lainnya tumbuh subur di Indonesia.
Di lereng Gunung Muria banyak tumbuh tanaman keras yang berpotensi sebagai bahan baku utama produk alat musik modern seperti gitar, biola dan lainnya.
Melalui penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sugeng Slamet bersama tim mengenai studi kelayakan kayu lokal seperti mahoni, sono keling, bambu petung dan gempol, beberapa diantaranya memenuhi syarat sebagai bahan baku untuk memproduksi alat musik modern jenis gitar dan biola.
Densitas kayu mahoni lebih tinggi 0,643 gr/cm3 dibandingkan kayu gempol 0,560 gr/cm3, sedangkan kekuatan bending kayu mahoni 87,96 MPa dan kayu gempol 66,50 MPa. Modulus elastisitas kayu mahoni 5,82 MPa dan kayu gempol 2,80 Mpa.
Sifat mekanis bending dan elastisitas kayu yang tinggi menunjukkan bahwa kayu mempunyai kepadatan dan elastisitas yang tinggi. Kayu tersebut mampu untuk dibentuk dan tidak mudah patah, tidak getas dan ulet.
Untuk produk alat musik khususnya jenis alat musik chordophone yaitu bunyi yang dihasilkan dari rangkaian senar yang dipetik ataupun digesek, juga dilakukan uji akustik untuk memastikan intensitas bunyi (dB) yang dihasilkan lebih tinggi dengan kapasitas redaman rendah pada alat musik yang dihasilkan.
Sebagai tindaklanjut penerapan hasil riset tersebut, Tim pengabdian masyarakat melaksanakan program kemitraaan masyarakat yang diketuai oleh Solekhan dan Sugeng Slamet bersama tim lain.
Berlokasi di Desa Japan, Kecamatan Dawe, Kudus. Tim pengabdian melakukan pembekalan teknik terhadap kualifikasi kayu lokal yang memenuhi syarat sebagai bahan baku alat musik modern serta bantuan teknologi yang diperlukan.
“Diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan pendapatan pengrajin melalui diversifikasi produk berbahan kayu lokal,” ujar Sugeng.
Pelatihan dan pengembangan desain produk juga dilakukan serta pendampingan pemasaran produk alat musik elalui aplikasi platform digital e-market.
Program ini terlaksana atas kerjasama Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian Masyarakat Dikti dan LPPM UMK tahun 2024. Tim Pengabdian Masyarakat UMK menyambut baik dan mengucapkan terima kasih atas terlaksananya program kemitraan ini. (J05/A01)