Ke Malang, Dinas Perdagangan Kudus Studi Tiru Modernisasi Pasar Oro-Oro Dowo

Pasar824 Dilihat

Jurnalpantura.id, Malang – Dinas Perdagangan Kudus melakukan kunjungan studi tiru ke Pasar Oro-Oro Dowo, Kecamatan Klojen, Kota Malang pada Selasa, 16/07/2024. Pasar Oro-Oro Dowo dipilih karena merupakan salah satu pasar rakyat yang memenuhi standar nasional.

Kunjungan yang dipimpin langsung oleh Plt Bupati Kudus Hasan Chabibie dan Plt Kepala Dinas Perdagangan Kudus, Andi Imam Santoso ini, juga diikuti oleh sejumlah kepala pasar dan kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kudus.

“Pasar Oro-Oro Dowo memiliki berbagai fasilitas yang sangat memadai, seperti toilet yang bersih, tempat ibu menyusui, serta keamanan dan kenyamanan yang terjamin. Sirkulasi udaranya juga sangat baik,” jelas Andi Imam Santoso.

Selain fasilitas fisik, tata kelola parkir dan budaya pelayanan di Pasar Oro-Oro Dowo juga menjadi sorotan. Hal ini dinilai bisa aplikasikan di pasar-pasar tradisional di Kudus untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan kenyamanan bagi pengunjung

“Tata kelola parkir yang tertib dan senyum melayani baik dari pedagang maupun petugas pasar di sini sangat patut dicontoh,” tambah Andi.

Deengan menerapkan praktik terbaik yang telah dipelajari dari Pasar Oro-Oro Dowo, diharapkan pasar-pasar tradisional di Kudus dapat bertransformasi menjadi pasar yang lebih modern, nyaman, dan memenuhi standar nasional.

Dari pantauan media ini, lantai pasar yang berupa ubin granit ini terlihat bersih, di atas pintu gerbang  bagian atas ada tulisan nama pasar ”Pasar Oro-Oro Dowo” dan pasar dengan konsep  ‘Pasar Rakyat, Bersih, Segar dan Terpercaya’.

Serta bila pengunjung berbelanja disediakan kereta troli selayaknya di pasar modern.

“Dengan mengadopsi konsep yang ada di Pasar Oro-Oro Dowo, kami yakin Pasar Jember dapat menjadi pionir dalam transformasi pasar tradisional di Kudus. Kami akan memulai dengan pembenahan fasilitas dasar seperti kebersihan, sirkulasi udara, dan keamanan, kemudian berlanjut ke peningkatan tata kelola parkir dan pelayanan,” lanjut Andi.

Pj Bupati Kudus, Hasan Chabibie, yang turut hadir memimpin studi tiru di Malang mengatakan bahwa Pasar Oro-Oro Dowo ini salah satu pasar yang menjadi rujukan. Tata kelola pasarnya, kebersihannya, dan kesadaran para pedagangnya berujung pada kenyamanan bagi para pembeli.

“Sebetulnya situasinya mirip dengan beberapa pasar di Kudus, jadi bisa menjadi masukan positif bagi teman-teman di Kudus,” kata Hasan.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Kota Malang, Eko Sya, menjelaskan pentingnya komitmen untuk menciptakan pola pengelolaan pasar dengan manajemen yang baik.

“Komitmen dari pimpinan adalah sering turun ke lapangan untuk memberikan contoh. Salah satu contohnya adalah sekolah pasar. Perubahan attitude itu tergantung dari kita. Kalau kita sering turun ke lapangan, kita harus memberikan contoh yang baik, seperti masalah sampah,” tuturnya.

Ia juga menekankan bahwa tidak ada sanksi bagi pelanggar kebersihan pasar, melainkan sanksi sosial dari para pedagang yang ada di sekitarnya. (J05/A01)

Komentar