Jurnalpantura.id, Kudus – Genap 90 hari memimpin Kabupaten Kudus, Bupati Sam’ani Intakoris dan Wakil Bupati Bellinda Birton menunjukkan komitmen nyata dalam membenahi sejumlah sektor krusial.
Sejak dilantik pada 20 Februari 2025, keduanya langsung bergerak cepat menangani persoalan infrastruktur, kesehatan masyarakat, pelayanan publik, hingga pengelolaan lingkungan.
Di sektor infrastruktur, langkah konkret langsung diambil untuk memperbaiki ribuan titik jalan rusak. Dari total 3.760 titik kerusakan yang tersebar di berbagai kecamatan, sebanyak 2.535 titik telah selesai diperbaiki.
Sementara itu, dari 2.775 titik lampu penerangan jalan umum (LPJU) yang rusak, sekitar 1.070 titik kini kembali berfungsi.
“Peningkatan infrastruktur menjadi prioritas utama karena langsung dirasakan masyarakat,” ujar Sam’ani dalam konferensi pers yang digelar Jumat (30/5/2025).
Perbaikan juga menyentuh bidang kesehatan, khususnya upaya menurunkan angka stunting dan masalah gizi anak. Awal masa jabatan mencatat 2.488 anak mengalami stunting, 2.950 anak underweight, dan 1.876 anak wasting.
Dalam waktu tiga bulan, Pemkab berhasil menangani masing-masing 421 kasus stunting, 714 underweight, dan 237 wasting melalui program intervensi kesehatan berbasis data.
Di bidang pelayanan publik, Sam’ani–Bellinda memperkenalkan inovasi layanan perizinan di ruang terbuka, seperti saat Car Free Day. Selain mempermudah akses masyarakat, sistem ini juga mengedepankan transparansi, ketepatan waktu, dan pencegahan praktik pungutan liar.
Urusan lingkungan tak luput dari perhatian. TPA Tanjungrejo yang sebelumnya penuh sesak kini mulai tertata lebih baik. Sistem pemilahan sampah mulai diterapkan, dan kerja sama pengolahan dengan metode Refuse Derived Fuel (RDF) dilakukan bersama mitra swasta.
Pemkab juga menjalin kemitraan strategis dengan Swedfund dan Kementerian PUPR guna memperkuat program pengelolaan sampah jangka panjang.
Langkah-langkah pengendalian bencana dan ketahanan pangan pun mulai dijalankan. Pemerintah daerah menyalurkan bantuan beras, menggelar pasar murah, serta rutin memantau harga dan ketersediaan pangan.
Hingga April 2025, tercatat sebanyak 3.663 ron gabah petani berhasil diserap untuk menjaga keseimbangan harga dan meningkatkan pendapatan petani lokal.
Capaian tersebut turut memberi dampak positif pada ekonomi daerah. Strategi pengendalian inflasi dijalankan melalui pendekatan 4K: Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, serta Komunikasi yang Efektif.
“Meski belum sempurna, kami sudah berupaya maksimal. Semua program dilaksanakan dengan kerja sama lintas sektor, demi mewujudkan Kudus yang lebih baik,” kata Sam’ani.
Ia juga mengungkapkan bahwa saat ini tengah dilakukan penyusunan perubahan APBD 2025 yang akan memuat program-program unggulan sesuai visi-misi kepemimpinan Sam’ani–Bellinda untuk periode 2025–2030.
Ke depan, Pemkab Kudus akan memperkuat kapasitas birokrasi melalui pelatihan SDM, pengelolaan anggaran yang efisien, dan peningkatan integritas aparatur pemerintahan.
“Kami ingin memastikan setiap langkah membawa Kudus lebih dekat dengan cita-cita sebagai daerah yang Sehat, Sejahtera, Harmoni, dan Takwa,” pungkasnya. (J02/A01)