Jurnalpantura.id, Kudus – Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Kudus belum kunjung surut. Korban terdampak banjir yang mengungsi di posko pengungsian pun terus bertambah. Termasuk di wilayah Kecamatan Jati, Kudus.
Camat Jati, Fiza Akbar merinci, ada sebanyak 573 korban banjir di wilayah Kecamatan Jati yang mengungsi hingga hari ini, Sabtu (16/3/2024) pukul 10.00 WIB. Jumlah tersebut bertambah dua kali lipat dari siang kemarin, Jumat (15/3/2024), yang sebanyak 297 pengungsi.
Sebanyak 573 korban banjir tersebut mengungsi di enam posko pengungsian. Sebanyak 237 korban banjir mengungsi di posko pengungsian Balai Desa Jati Wetan. sebanyak 4 korban banjir mengungsi di Gedung PKK Desa Jetiskapuan.
Lalu, sebanyak 4 korban banjir mengungsi di TPQ Darussalam Desa Jetiskapuan. Sebanyak 233 korban banjir mengungsi di TPQ Quriyatul Fikri Desa Pasuruhan Lor. Sebanyak 87 korban banjir mengungsi di Gereja Desa Tanjungkarang.
“Dan sebanyak 8 jiwa mengungsi di Gedung Serba Guna Desa Pasuruhan Kidul,” ujarnya, Sabtu (16/3/2024).
Fiza menyebut, dari sejumlah pengungsi tersebut, diantaranya ada dua bayi usia 0-6 bulan yang ikut mengungsi, 5 bayi usia 6-12 bulan, 44 balita usia 1-5 tahun, 80 anak-anak usia 6-12 tahun, dua ibu hamil, serta 59 lansia. Sedangkan sisanya merupakan kalangan remaja dan dewasa.
“Untuk kategori laki-laki ada 255 pengungsi dan perempuan 318 pengungsi perempuan,” tuturnya.
Lebih lanjut, Fiza menerangkan bahwa bencana banjir yang terjadi di wilayah Kecamatan Jati, menggenangi sedikitnya 862 rumah dan 1.171 keluarga yang terdiri dari 3.234 jiwa. Para korban banjir mulai mengungsi sejak Kamis (14/3/2024). (J05/A01)