Jurnalpantura.id, Kudus – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus mulai melakukan penanganan pasca bencana alam yang terjadi pada Kamis, 6/2/2024, yang disebabkan oleh hujan deras seharian.
Kepala BPBD Kabupaten Kudus, Mundir menyampaikan dalam keterangan rilisnya, dampak bencana Hidrometeorologi saat ini dalam proses penanganan dan evakuasi. Baik itu, bencana banjir, tanah dan tanggul longsor, hingga bangunan rusak.
“Ada sembilan titik tanah atau tanggul longsor, yang tiga di antaranya dalam proses penanganan, yang lainnya ada yang dilakukan kerja bakti besok Minggu (9/2/2025),” kata Mundir dalam keterangan rilisnya, Sabtu, 8/2/2025.
Adapun bencana longsor yang dalam proses penanganan, yakni sleding di Desa Undaan Tengah Gang 12-15, Kecamatan Undaan sepanjang 150 meter. Lalu, longsor dapuran bambu di Desa Klaling, Kecamatan Jekulo.
“Serta tanggul sleding di Desa Medini, Kecamatan Undaan Sepanjang sepanjang 20 Meter,” imbuhnya.
Sementara titik longsor yang belum ditangi, yakni longsoran Sungai Dawe turut Desa Gondangmanis Gang 12, Kecamatan Bae sepanjang 5 meter, penanggulan Sungai Tengah Kelurahan Mlatinorowito Gang 8, Kecamatan Kota.
Lalu, tanggul sungai sleding di Desa Ngembalrejo, Kecamatan Bae, longsor tebing jalan Perempatan Desa Klumpit, Kecamatan Dawe ke selatan sepanjang 6 meter, longsoran tebing jalan di Depan SD PANJANG 2 sepanjang 5 meter, serta longsoran irigasi di Desa Jepangpakis, Kecamatan Jati sepanjang 6 Meter.
“Sebagaian akan ditangani melalui kerja bakti besok Hari Minggu (9/2/2025),” tambahnya.
Selain longsor, kondisi banjir juga masih menggenangi sebagian wilayah di Kabupaten Kudus. Antara lain, empat desa di Kecamatan Kaliwungu dan tiga desa di Kecamatan Kaliwungu dengan ketinggian air sekitar 20-40 sentimeter.
Lalu, delapan desa di Kecamatan Mejobo dengan ketinggian air sekitar 20-50 sentimeter. Serta, empat desa di Kecamatan Jati dengan ketinggian air sekitar 20-40 sentimer.
“Jumlah warga terdampak cuaca ekstrim hujan intensitas sangat tinggi yang menyebabkan genangan di beberapa wilayah Kabupaten Kudus sebanyak 4.391 KK atau 15.827 jiwa,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Mundir juga melaporkan adanya bangunan rusak akibat bencana Hidrometeorologi ini, yakni menimpa gudang pakan ernak sekaligus kandang kerbau di Dukuh Proko Winong, Desa Kaliwungu, Kecamatan Kaliwungu.
“Serta, tembok dapur warga di Desa Mlatinorowito RT 01 RW 02 Kecamatan Kota,” tambahnya. (J05/A01)