Jurnalpantura.id, Kudus — Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris meninjau langsung progres perbaikan rumah milik Yanto (65), warga Kelurahan Mlati Norowito, Kecamatan Kota, Kudus, yang mengalami kerusakan akibat atap ambrol pada Kamis, 29/5/2025.
Perbaikan rumah ini menjadi bagian dari respon cepat pemerintah bersama masyarakat dan relawan terhadap musibah yang menimpa warganya.
Dalam kunjungannya, Bupati menyampaikan bahwa proses perbaikan rumah dilakukan oleh sejumlah relawan dari Bodyguard Serigala Nusantara (BSN) bersama dengan warga sekitar.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus melalui BPBD turut memberikan dukungan berupa bantuan material bangunan dan uang tunai.
“Dari BSN ini melakukan inisiatif kemanusiaan, dan dari BPBD kita bantu galvalum dan gentengnya, tenaganya dari BSN dan masyarakat sekitar,” kata Bupati.
Bupati Sam’ani menegaskan, pihaknya terus berkomitmen memperbaiki rumah-rumah warga yang masuk kategori tidak layak huni (RTLH).
Pemkab Kudus terus menggandeng sejumlah perusahaan lokal untuk mendukung program perbaikan rumah melalui dana tanggung jawab sosial (CSR).
Di antaranya adalah PT Djarum, PT Nojorono, Bank Jateng, dan juga dukungan internal dari Dinas PKPLH yang sudah mengalokasikan anggaran khusus tiap tahunnya.
Bupati juga meminta partisipasi aktif dari masyarakat, terutama pengurus RT dan RW, untuk mendata dan melaporkan jika ada rumah warga yang tidak layak huni agar segera mendapatkan penanganan.
“Butuh dukungan semua pihak, dari masyarakat hingga tingkat bawah. Segera laporkan jika ada rumah warga yang rusak atau butuh perbaikan,” ujarnya.
Sementara itu, Yanto, pemilik rumah yang atapnya ambrol, menyampaikan rasa syukur atas perhatian dan bantuan yang diberikan. Ia mengaku saat kejadian berlangsung, ia sedang sendirian di rumah ketika hujan deras mengguyur.
“Semua selamat, tidak ada yang luka. Saat kejadian saya di rumah sendiri, istri sedang kerja,” katanya penuh haru.
Ketua BSN Kabupaten Kudus, Joko Susilo, menjelaskan bahwa sebanyak 17 orang relawan terlibat dalam perbaikan rumah tersebut. Perbaikan atap diperkirakan membutuhkan sekitar 2.000 genteng.
“Kemarin kami sudah cek lokasi, dan sejak pagi tadi sekitar pukul setengah tujuh, kami mulai menaikkan genteng,” ungkapnya.
Joko juga mengapresiasi respons cepat dari Pemkab Kudus dan BPBD dalam mendukung kegiatan kemanusiaan ini.
“Dari BPBD juga menyampaikan, kalau nanti ada kekurangan material, bisa langsung koordinasi. Ini bentuk kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat,” pungkasnya. (J05/A01)
