Jurnalpantura.id, Kudus – Warga Desa Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, Kudus, turun ke jalan untuk menggelar aksi unjuk rasa dan menyegel Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tanjungrejo, Kamis (16/1) pagi.
Mereka menuntut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus segera menangani permasalahan di TPA yang telah berdampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat sekitar.
Kepala Desa Tanjungrejo, Christian Rahardiyanto, memimpin langsung aksi tersebut dan menegaskan bahwa TPA akan tetap ditutup hingga Pemkab memberikan solusi yang nyata. “Selama belum ada proses penanganan yang serius oleh Pemkab, TPA akan kami tutup. Sampah dari daerah lain tidak boleh masuk ke sini,” ujarnya dengan tegas.
Menurut Christian, persoalan TPA Tanjungrejo telah berlangsung lebih dari satu dekade. Bau busuk dan pencemaran limbah cair dari TPA menjadi keluhan utama warga. Meski telah disuarakan sejak 2012-2013, hingga kini belum ada langkah konkret yang dilakukan oleh pemerintah.
“Kami sudah lama menuntut solusi, tapi yang terjadi hanya penundaan. Kami sempat mengirim surat untuk audiensi dengan Pj Bupati Hasan Chabibie, namun tidak ditanggapi. Bahkan, perluasan yang sempat dibahas saat Musrenbangdes zaman Pak Agung menjabat Kepala Dinas, belum juga terealisasi hingga sekarang,” imbuhnya.
Dampak Penutupan TPA
Christian menegaskan, penutupan TPA selama seminggu saja akan berdampak besar bagi Kabupaten Kudus. “Sampah dari pasar-pasar dan rumah tangga akan menumpuk. Jika masalah ini terus dibiarkan, bukan hanya Tanjungrejo yang dirugikan, tapi seluruh Kudus,” katanya.
Ia juga menyoroti perlunya pengelolaan sampah berbasis desa sebagai solusi jangka panjang. Pemkab diminta menganggarkan dana untuk mendukung desa-desa agar bisa mengelola sampah masing-masing. Christian mencontohkan keberhasilan pengelolaan sampah di fasilitas OASIS milik Djarum, yang meski menggunakan alat sederhana, mampu menangani sampah dengan baik.
Desakan Evaluasi dan Perhatian DPRD
Selain menuntut tindakan dari Pemkab, warga juga mendesak DPRD Kudus untuk lebih memperhatikan masalah ini, khususnya terkait alokasi anggaran. “DPRD harus melek mata dan benar-benar serius melihat masalah pengelolaan sampah ini. Kami belum pernah diajak audiensi, meski sudah berkirim surat resmi ke Pemkab saat Pak Pj Hasan Habibie menjabat,” ungkap Christian.
Harapan untuk Solusi Jangka Panjang
Christian menegaskan bahwa warga Tanjungrejo tidak hanya memikirkan kepentingan lokal, tetapi juga dampak luas bagi Kabupaten Kudus.
Dengan aksi ini, warga berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk menangani permasalahan sampah di TPA Tanjungrejo, demi kebaikan lingkungan dan masyarakat Kudus secara keseluruhan
Ia berharap ada komitmen nyata dari Pemkab untuk menyelesaikan permasalahan ini. “Kami tidak ingin masalah ini hanya dilihat sebagai persoalan Tanjungrejo. Kudus punya banyak potensi, seperti Bendungan Logung yang merupakan aset nasional. Jika pengelolaan sampah tidak ditangani dengan baik, dampaknya akan merugikan semua pihak,” pungkasnya. (J02/A01)