Jurnalpantura.id, Kudus – Penjabat (Pj) Ketua TP PKK Kabupaten Kudus, Aini Chabibie, kembali menegaskan pentingnya kesiapan fisik, mental, dan spiritual dalam pernikahan bagi calon pengantin.
Pesan itu disampaikan oleh Pj Ketua TP PKK Kabupaten Kudus, Aini Chabibie saat membuka Seminar “Perkawinan Sehat, Kunci Keluarga Bahagia” pada Minggu, 25/08/2024.
Agenda ini merupakan bagian dari program TP PKK Kudus yang berfokus pada peningkatan kualitas keluarga, untuk menekan angka perceraian dan menciptakan keluarga yang sejahtera dan harmonis.
“Pernikahan bukan sekadar penyatuan dua individu, melainkan langkah awal dalam membentuk keluarga yang harmonis dan sejahtera,” ujar Aini.
Dirinya menekankan bahwa kesiapan dalam berbagai aspek sangatlah penting untuk memastikan perjalanan hidup berkeluarga yang penuh tanggung jawab.
Aini juga menyoroti peran penting pendidikan pranikah sebagai upaya preventif dalam menghadapi berbagai tantangan yang mungkin muncul dalam kehidupan pernikahan.
“Kami berharap seminar ini dapat memberikan manfaat besar bagi para peserta dan menjadi bekal penting sebelum melangkah ke jenjang pernikahan,” ucapnya.
Pada kesempatan tersebut, Alissa Wahid, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dan Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian, yang hadir sebagai narasumber menjelaskan bahwa hubungan dalam keluarga tidak hanya terbatas pada hubungan suami-istri.
“Tetapi juga mencakup 5 relasi utama yaitu, marital (suami-istri), parental (orang tua-anak), familial (keseluruhan anggota keluarga), sosial (interaksi dengan lingkungan), dan ekologis (pengaruh lingkungan fisik),” terangnya.
Menurut Alissa, kesehatan perkawinan sangat bergantung pada kekuatan fondasi hubungan, yang harus dibangun di atas pilar-pilar seperti kebaikan, dialog terbuka, dan kerelaan.
Alissa juga mengingatkan bahwa ada empat hal yang dapat merusak hubungan dalam perkawinan di antaranya kritik berlebihan, sikap merendahkan, sikap defensif, dan kebiasaan mengabaikan pasangan.
“Untuk itu, setiap pasangan seharusnya bisa selalu berkomunikasi dengan baik dan mengelola konflik dengan bijak,” tambahnya.
Tim Penggerak PKK mendorong agar penguatan kesejahteraan di Kudus menjadi prioritas program. Penguatan keluarga maslahah juga menjadi bagian dari strategi yang dijalankan, selain program penanggulangan stunting dan edukasi gizi bagi keluarga. (J05/A01)