Jurnalpantura.id, Kudus – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk mengantisipasi ancaman risiko bencana di musim peralihan.
Peralihan musim kemarau ke musim hujan ini disebut akan berpotensi terjadinya angin kencang. Potensi bencana ini juga dinilai bisa terjadi merata di semua wilayah di Kabupaten Kudus.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Kudus, Sri Wahyuni menyebut, ada banyak hal yang bisa terjadi di musim peralihan dari kemarau panjang ke musim hujan ini.
“Berkaitan dengan kemarau panjang untuk resiko menghadapi penghujan ini ada banyak hal yang terjadi seperti angin kencang, tentunya banyak pohon tumbang,” katanya, Rabun (27/12/2023).
Pihaknya pun mengimbau, agar setiap warga Kudus untuk meningkatkan kewaspadaan. Sementara itu, BPBD Kudus terus menggencarkan giat perimbasan pohon sebagai langkah antisipasi.
“Jadi persiapan eksekusi lapangan (perimbasan pohon dan penanganan pohon tumbang) nanti dilakukan oleh Bidang Kedaruratan dan Logistik (BPBD Kudus),” ujarnya.
Disamping berpotensi mengakibatkan bencana alam, perubahan iklim ini juga akan berdampak pada faktor kesehatan. Yang mana tubuh manusia akan melakukan penyesuaian suhu di musim hujan.
“Mungkin batuk dan pilek itu diwaspadai. Terus nanti terkait seperti banjir, menurut saya itu juga harus diwaspadai, karena baru hujan beberapa jam saja itu Undaan sudah tergenang air,” imbuhnya.
Oleh sebab itu, perlu adanya pengetahuan yang diberikan kepada terkait bencana yang akan terjadi. Supaya masyarakat bisa lebih antisipasi dan mengetahui bagaimana cara menanganinya meskipun secara dasar.
“Imbauannya, masyarakat harus sehat dan menjaga daya tahan tubuh. Karena ketika terjadinya bencana, minimal dia bisa mengevakuasi dirinya sendiri. Karena yang namanya bencana itu tidak bisa kendalikan,” tukasnya. (J05/A01)