Jurnalpantura.id, Kudus — Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Loekmono Hadi Kudus segera membuka layanan kemoterapi untuk pasien kanker dalam waktu dekat. Saat ini, pihak rumah sakit masih menunggu surat resmi dari Kementerian Kesehatan untuk memulai layanan tersebut.
Direktur RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus, dr. Abdul Hakam, menjelaskan bahwa persiapan untuk membuka layanan kemoterapi telah dilakukan dengan matang. Ini mencakup penyediaan alat kesehatan yang memadai dan kapasitas ruang kemoterapi yang dapat menampung pasien.
“Ini sudah ready empat sampai enam bed (tempat tidur) untuk layanan kemoterapi, tapi untuk launching-nya menunggu surat dari pusat dulu,” ujar dr. Hakam kepada awak media, Kamis, 20 Maret 2025.
Layanan kemoterapi ini merupakan bagian dari penunjukan RSUD Kudus oleh Kementerian Kesehatan sebagai salah satu rumah sakit yang melayani program KJSU (Kanker, Jantung, Stroke, dan Uronefro).
Pembukaan layanan kemoterapi di RSUD Kudus ini bertujuan untuk mempermudah akses perawatan bagi pasien kanker yang selama ini harus melakukan perjalanan jauh ke Semarang untuk menjalani kemoterapi.
Selain itu, RSUD Kudus juga berencana untuk memperluas ruang layanan kemoterapi di Gedung Edelweis rumah sakit tersebut. Gedung ini akan menambah kapasitas layanan dengan menyiapkan sekitar 40 bed untuk pasien.
“Kalau Edelweis nanti kapasitasnya sampai 30 pasien, tapi yang ini masih dalam proses,” tambah dr. Hakam, menyoroti rencana ekspansi ruang kemoterapi yang masih berjalan.
Pihak RSUD Kudus juga memastikan sudah memiliki tenaga medis yang kompeten untuk mendukung layanan kemoterapi. Rumah sakit ini telah memiliki satu dokter spesialis onkologi serta dua dokter spesialis penyakit dalam yang sudah terlatih dan memiliki izin resmi untuk menangani pasien kemoterapi.
“Untuk SDM di RSUD sudah ada, kita punya dokter spesialis onkologi dan spesialis penyakit dalam yang sudah bisa menangani kemoterapi,” jelas dr. Hakam.
Dengan adanya layanan kemoterapi di RSUD Kudus, pihak rumah sakit berharap dapat menangani lebih banyak pasien kanker tanpa perlu merujuk mereka ke Semarang. Saat ini, terdapat sekitar 1.000 pasien kanker yang dirujuk ke rumah sakit di Semarang untuk mendapatkan kemoterapi.
“Kasus kanker memang cukup banyak di RSUD Kudus, rata-rata itu kasus kanker payudara, kanker serviks, kanker rahim, kanker kolon,” kata dr. Hakam.
Melalui layanan kemoterapi yang akan segera dibuka, pasien kanker di RSUD Kudus tidak perlu lagi melakukan perjalanan jauh. Mereka dapat menjalani perawatan dengan lebih nyaman dan aman di rumah sakit setempat. (J05/A01)