Jurnalpantura.id, Kudus – Sedikitnya 32 rumah di Dukuh Goleng, Desa Pasuruhan Lor, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus dilaporkan terendam banjir pada Kamis, 23/1/2025. Banjir terjadi akibat curah hujan yang cukup tinggi selama beberapa hari.
Kapolsek Jati, AKP Hadi Noor Cahyo menghitung, sekitar sembilan rumah di RT 1 RW 12 tergenang air setinggi 30-50 sentimeter, delapan rumah di RT 2 RW 12 setinggi 5-20 sentimeter, dan 15 rumah di RT 3 RW 12 setinggi 20-40 sentimeter.
Selain rumah, air banjir di Dukuh Goleng juga menggenangi akses jalan masuk dengan ketinggian sekitar 20-60 sentimeter sepanjang sekitar 200 meter. Lalu, menggenangi area persawahan pasca panen di Dukuh Goleng RW 12 seluas 50 hektar.
“Sarana pendidikan yang tergenang air ada SDN 3 Pasuruhan Lor dan TPQ Darul Falah, tapi air belum masuk ke dalam ruang kelas, sementara kegiatan KBM dilakukan di rumah masing-masing,” tambahnya.
Sementara itu, Camat Jati Fiza Akbar menerangkan bahwa genangan air terjadi karena air dari Sungai Wulan dengan intensitas hujan cukup tinggi meluap ke spillway. Namun, spillway tidak cukup menampung air sehingga tumpah ke pemukiman.
Di samping itu, letak desa yang berada di tepi Sungai Wulan dan termasuk dataran rendah menjadikan Desa Pasuruhan Lor rawan terjadi banjir, apabila curah hujan yang terus menerus tinggi melanda Kabupaten Kudus.
“Untuk posko pengungsian sementara ini belum ada (pengungsi), mereka mengungsi di rumah-rumah suadara,” tuturnya.
Saat ini, ketinggian air sungai Wulan pukul 12.00 dibawah level 9 dengan debit air 887 M3/detik atau mengalami penurunan. Namun, ketinggian air yang menggenangi wilayah dukuh Goleng saat ini mengalami kenaikan.
“Pukul 10.45 WIB, sebanyak 5 orang melakukan ngungsi secara mandiri ke tempat kerabat di daerah Gebog,” tukasnya. (J05/A01)